Gempa M 4,5 Guncang Pariaman, Warga Padang Sempat Panik

Gempa M 4,5 Guncang Pariaman, Warga Padang Sempat Panik

PARIAMAN – Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,5 mengguncang wilayah barat daya Pariaman, Sumatera Barat, Senin (18/08/2025) dini hari. Guncangan yang terjadi sekitar pukul 00.10 WIB itu sempat mengejutkan warga, khususnya mereka yang masih terjaga pada malam hari.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang mencatat pusat gempa berada pada koordinat 1,06 Lintang Selatan (LS) dan 99,70 Bujur Timur (BT), tepatnya di 67 kilometer barat daya Pariaman. Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 56 kilometer di bagian timur Pulau Siberut.

Meski tergolong tidak terlalu besar, guncangan dirasakan cukup kuat di sejumlah daerah, termasuk Kota Padang. Beberapa warga sempat keluar rumah karena khawatir gempa akan disusul dengan guncangan susulan.

“Gempa satu detik tapi kuat, saya sendiri terkejut, beberapa warga juga ke luar rumah,” ungkap Rini, warga Padang yang merasakan getaran tersebut.

BMKG menegaskan bahwa gempa ini merupakan gempa tektonik. Hingga laporan terakhir, belum ada informasi mengenai adanya kerusakan maupun korban jiwa. Meskipun demikian, pihak BMKG tetap mengingatkan warga untuk selalu waspada terhadap potensi bencana susulan yang kerap terjadi setelah gempa utama.

Peringatan itu penting mengingat Sumatera Barat termasuk salah satu daerah rawan gempa di Indonesia. Posisi geografis wilayah ini berada dekat dengan zona subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang sering menjadi pemicu aktivitas seismik.

Kepala BMKG melalui keterangan resminya mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap menunggu informasi resmi. “BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta terus mengikuti informasi resmi dari BMKG,” demikian imbauan yang disampaikan.

Fenomena gempa bumi seperti ini memang bukan hal baru bagi masyarakat pesisir barat Sumatera. Namun, setiap kali terjadi guncangan, rasa khawatir tetap muncul, terutama karena pengalaman gempa besar pada tahun-tahun sebelumnya masih membekas dalam ingatan warga.

Sejumlah ahli juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana. Sosialisasi evakuasi mandiri, ketersediaan jalur penyelamatan, hingga pelatihan tanggap darurat harus terus ditingkatkan, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah pesisir dan dekat dengan pusat gempa.

Gempa kali ini memang tidak menimbulkan kerusakan. Namun, peristiwa tersebut kembali mengingatkan bahwa ancaman bencana selalu ada dan dapat terjadi sewaktu-waktu. Kesadaran kolektif untuk menjaga ketenangan sekaligus kesiapan menghadapi kondisi darurat menjadi kunci agar masyarakat lebih tangguh dalam menghadapi risiko gempa.

Dengan kondisi geografis Sumatera Barat yang rawan, peringatan dini serta disiplin masyarakat dalam menyikapi setiap informasi resmi sangat dibutuhkan. Guncangan singkat di Pariaman dini hari itu mungkin tidak menimbulkan kerugian, tetapi menjadi pengingat nyata bahwa kewaspadaan tidak boleh lengah. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews