GIANYAR – Drama pencarian seorang buruh proyek di Gianyar, Bali, akhirnya berakhir pada Senin (18/08/2025) pagi. Hendra Kurniawan (26), buruh bangunan asal Klaten, Jawa Tengah, ditemukan dalam kondisi lemas setelah dua hari dinyatakan hilang. Ia ditemukan tersangkut di tepi jurang di kawasan Jalan Raya Ubud.
Penemuan Hendra bermula dari panggilan video yang ia lakukan kepada rekannya. Dalam kondisi panik, ia mengabarkan bahwa dirinya terjebak di pinggir jurang dan tidak mampu keluar sendiri. Rekan-rekan yang menerima kabar tersebut langsung mendatangi lokasi dan menghubungi aparat kepolisian.
Tidak lama berselang, personel Polsek Ubud bersama petugas BPBD Gianyar tiba di lokasi untuk melakukan penyelamatan. Proses evakuasi berjalan cukup menegangkan karena posisi korban yang berada di sisi jurang rawan longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba, menjelaskan kondisi Hendra ketika ditemukan. “Korban ditemukan dalam kondisi lemas dan mengalami luka robek di bagian punggung serta beberapa luka lainnya di tubuh,” ungkapnya.
Usai berhasil dievakuasi, Hendra segera dilarikan ke Rumah Sakit Ari Canthi Ubud untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Sebelum dilaporkan hilang, Hendra sempat berpesta minuman keras bersama rekan-rekannya di bedeng proyek tidak jauh dari lokasi penemuan. Seusai pesta, keberadaannya tidak diketahui dan membuat rekan kerja khawatir. Dugaan sementara, korban kehilangan arah dan tanpa sadar berjalan hingga terjebak di area jurang.
“Setelah pesta itu, kami tidak tahu dia pergi ke mana. Tahu-tahu dapat kabar dia tersangkut di jurang,” kata salah satu rekan korban.
Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan di kalangan pekerja proyek lainnya. Mereka menilai kebiasaan mengonsumsi minuman keras di lingkungan kerja rawan menimbulkan kejadian berbahaya.
Warga sekitar ikut menyaksikan proses evakuasi yang berlangsung cukup dramatis. Beberapa di antaranya sempat membantu petugas dengan menyiapkan peralatan sederhana untuk mengamankan jalur evakuasi.
Seorang warga Ubud, Wayan (41), mengatakan lokasi tempat korban ditemukan memang kerap dianggap berbahaya karena jurang yang curam dan tertutup semak. “Kalau orang tidak sadar atau dalam kondisi mabuk, sangat mungkin tersesat ke arah jurang,” ujarnya.
Kasus ini menambah catatan panjang insiden pekerja bangunan di Bali. Aparat kepolisian mengimbau agar pekerja lebih berhati-hati, terutama saat beraktivitas di sekitar area rawan kecelakaan.
Kini, Hendra masih menjalani perawatan di rumah sakit. Tim medis menyatakan kondisinya stabil, meski ia harus menjalani observasi lebih lanjut akibat luka-luka yang dialami.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi pekerja proyek maupun masyarakat umum tentang bahaya konsumsi miras berlebihan dan pentingnya menjaga keselamatan diri, terutama di kawasan berisiko tinggi seperti sekitar jurang di Ubud. []
Diyan Febriana Citra.