JAKARTA – Partai Gerindra tengah bersiap menampilkan wajah baru dalam kepengurusan periode 2025–2030. Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, melakukan perombakan sejumlah posisi penting di internal partai, termasuk sekretaris jenderal dan bendahara umum. Pergantian ini disebut sebagai bagian dari strategi konsolidasi untuk memperkuat arah partai lima tahun ke depan.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyampaikan bahwa struktur kepengurusan baru akan segera diumumkan kepada publik.
“Kalau pengumuman perubahan pengurus, saya pikir mungkin pada rapat pertama pengurus DPP Gerindra. Waktu pastinya belum saya ketahui, tapi dalam waktu dekat,” ujarnya di Jakarta, Senin (18/08/2025).
Dalam perombakan ini, Sugiono dipercaya menduduki jabatan sekretaris jenderal, menggantikan Ahmad Muzani yang sudah lama mengemban posisi tersebut. Adapun posisi bendahara umum kini diisi oleh Satrio Dimas Adityo, menggantikan Thomas Djiwandono yang menjabat sejak 2019.
Keputusan ini menandai langkah besar Prabowo untuk menyegarkan kepengurusan partai. Dengan menempatkan figur-figur baru, Gerindra ingin memastikan regenerasi berjalan beriringan dengan penguatan struktur organisasi.
Struktur kepengurusan terbaru ini ditandatangani langsung oleh Prabowo di kediamannya, Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, pada Jumat (01/08/2025). Hal itu menegaskan peran Prabowo sebagai pengendali penuh arah politik partai yang ia dirikan.
Pengamat menilai perombakan ini bukan hanya sekadar pergantian personalia, tetapi sinyal konsolidasi Gerindra dalam menghadapi dinamika politik ke depan. Dengan Prabowo kini menjabat sebagai presiden terpilih, partai memiliki posisi strategis di pemerintahan sekaligus dituntut menjaga soliditas internal.
Sufmi Dasco menegaskan bahwa perubahan pengurus merupakan langkah alamiah untuk memperkuat mesin partai. “Dalam tubuh partai selalu ada regenerasi dan penyesuaian. Ini hal biasa agar organisasi tetap segar dan mampu menjawab tantangan zaman,” katanya.
Selain pengurus inti, struktur lengkap kepengurusan baru akan diumumkan setelah rapat perdana DPP. Sejumlah nama diperkirakan mendapat posisi strategis, termasuk kader muda yang dianggap mampu memberi energi baru dalam perjalanan politik partai.
Bagi Gerindra, pengumuman ini memiliki makna penting. Partai yang selama ini identik dengan sosok Prabowo tengah berupaya menunjukkan kapasitas kelembagaan, bahwa estafet kepemimpinan tidak hanya bertumpu pada satu figur. Dengan masuknya nama-nama baru di lingkaran inti, publik menantikan bagaimana arah partai akan berjalan di bawah kepengurusan 2025–2030.
Bagi sebagian pihak, pergantian ini juga menjadi indikator bagaimana Prabowo membangun kepercayaan kepada kader yang dianggap loyal sekaligus mumpuni. Sugiono, misalnya, kini dipercaya menjalankan peran ganda sebagai Menteri Luar Negeri sekaligus Sekretaris Jenderal partai.
Dalam beberapa waktu mendatang, semua mata akan tertuju pada Gerindra. Sejauh mana komposisi baru ini mampu menjaga soliditas partai dan sekaligus memperkuat peran politiknya di tengah pemerintahan, akan menjadi perhatian publik. []
Diyan Febriana Citra.