Kevin Silaban Pimpin Paskibra Meski Ayahnya Wafat

Kevin Silaban Pimpin Paskibra Meski Ayahnya Wafat

HUMBAHASA – Di balik meriahnya peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, tersimpan kisah penuh haru dari seorang anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). Kevin Silaban, siswa SMA Negeri 2 Lintong Nihuta, tetap menjalankan tugas sebagai komandan pasukan meski ayahnya, Ramot Silaban (59), meninggal dunia hanya beberapa jam sebelum upacara berlangsung.

Sebagai komandan Paskibra yang memimpin 46 anggota, Kevin tampil tegas dan disiplin saat memimpin pengibaran Sang Merah Putih. Wajahnya tampak tenang sepanjang upacara, tanpa memperlihatkan duka yang tengah ia pendam. Namun, usai prosesi selesai dan dirinya tiba di rumah duka di Jalan TB Simatupang, Desa Siponjot, tangis Kevin pecah.

“Secepat itu Bapak pergi meninggalkan kami, sementara anakmu ini belum mendapat cita-cita yang Napak inginkan,” ucap Kevin sambil menahan tangis di hadapan jenazah ayahnya, sebagaimana terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial, Senin (18/08/2025).

Ayah Kevin, Ramot Silaban, selama hidup dikenal sebagai sosok pekerja keras sekaligus penyemangat bagi anak-anaknya. Bahkan sebelum wafat, Ramot sempat mendoakan Kevin agar lulus seleksi Paskibra dan bisa bertugas di upacara HUT ke-80 RI. Doa itu terkabul, walaupun sang ayah tidak lagi dapat menyaksikannya secara langsung.

Camat Lintong Nihuta, Ronald Nababan, menyampaikan rasa salut terhadap sikap tabah Kevin. “Walaupun Kevin lagi berduka karena ayahnya meninggal, namun dia tetap bisa menjalankan tugasnya sebagai komandan Paskibra,” kata Ronald.

Di mata Kevin, ayahnya bukan hanya sebagai orang tua, tetapi juga pelatih dan motivator. Semangat ayahnya yang gigih menjadi dorongan utama bagi dirinya yang bercita-cita masuk Akademi Kepolisian (Akpol). Namun, Ramot yang memiliki riwayat penyakit jantung akhirnya menghembuskan napas terakhir. Ia diduga meninggal setelah kondisi jantungnya melemah akibat menghirup uap bahan bakar minyak dari jerigen yang ia simpan.

Kabar duka ini cepat menyebar dan membuat warga Desa Siponjot berdatangan ke rumah duka. Sejak Minggu malam, suasana haru menyelimuti kediaman keluarga Silaban. Warga, kerabat, hingga tokoh masyarakat datang memberikan dukungan moral.

Kevin tidak sendirian menghadapi cobaan berat ini. Sejumlah rekan Paskibra yang sama-sama bertugas, Camat Lintong Nihuta, kepala desa, hingga pelatih Paskibra dari Danramil 07 Lintong Nihuta turut hadir di rumah duka. Kehadiran mereka menjadi penguat di tengah kesedihan yang dialami Kevin dan keluarga besarnya.

Kisah Kevin menjadi sorotan luas karena mencerminkan keteguhan seorang anak muda dalam menjunjung tugas dan tanggung jawab meski dilanda kesedihan mendalam. Ketegarannya dianggap sebagai teladan bagi generasi muda lain untuk tetap mengutamakan dedikasi dan disiplin, tanpa melupakan nilai kasih sayang keluarga. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews