SAMARINDA – Kepanikan melanda warga Perumahan Dosen Universitas Mulawarman (Unmul), Jalan Rumbia, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Samarinda Ilir, ketika api tiba-tiba melalap sebuah rumah pada Rabu (20/08/2025) pagi. Tidak hanya satu, kebakaran juga merembet ke bangunan lain di sekitarnya sebelum akhirnya berhasil dijinakkan oleh petugas pemadam kebakaran.
Asap hitam pekat membubung tinggi hingga terlihat dari radius sekitar lima kilometer. Warga yang panik berusaha melakukan pemadaman dengan alat seadanya. Ember, baskom, hingga selang air rumah tangga dipakai untuk mencegah api menyebar lebih luas. Meski begitu, upaya warga terbatas karena tiupan angin cukup kencang membuat api cepat membesar.
Seorang penjaga rumah, Irfan, menjadi saksi pertama munculnya api dari dalam rumah. Ia menceritakan detik-detik awal kebakaran. “Saya lagi di rumah, lalu di kamar bagian kiri itu terdengar suara ledakan dari atas loteng. Pas saya lihat, ternyata api sudah besar,” katanya.
Irfan bersama warga sekitar sempat berusaha memadamkan api sebelum petugas datang. Namun, kondisi rumah yang sebagian besar berbahan kayu membuat si jago merah sulit dikendalikan. “Kami sempat berupaya memadamkan, tapi cuma asap yang banyak, hampir sesak napas saya,” tambahnya.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda, Teguh Wardana, menjelaskan bahwa timnya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 09.28 WITA. Begitu mendapat informasi, pihaknya segera menurunkan pasukan dari empat posko terdekat. “Kami menurunkan empat posko untuk memadamkan api,” ujarnya.
Namun, upaya pemadaman diwarnai sejumlah kendala. Akses jalan menuju lokasi cukup sempit, menyulitkan mobil pemadam untuk bermanuver. Selain itu, sumber air di sekitar kawasan perumahan terbatas. “Itu yang membuat proses penanganan sedikit lebih lama, tapi syukurlah dalam waktu satu jam api berhasil dipadamkan,” jelas Teguh.
Ia menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. “Tadi ada informasi anak terjebak, ternyata sudah berhasil diselamatkan oleh dua orang tetangga,” tambahnya.
Penyebab pasti kebakaran masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian. Namun, dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik. “Untuk penyebabnya, kami masih menunggu hasil investigasi dari pihak berwajib. Dugaan sementara akibat korsleting listrik,” kata Teguh.
Warga sekitar mengaku trauma dengan kejadian tersebut. Mereka khawatir peristiwa serupa bisa terulang, mengingat banyak rumah di kawasan itu masih berbahan kayu dan akses jalan cukup sempit.
“Kami bersyukur tidak ada korban jiwa. Tapi jujur saja, kami jadi waswas. Rumah di sini berdekatan, kalau ada kebakaran bisa cepat merembet,” ungkap Anton (41), warga sekitar.
Peristiwa ini kembali menjadi peringatan bagi masyarakat tentang pentingnya kesiapan menghadapi kebakaran, termasuk memastikan instalasi listrik dalam kondisi aman serta menyediakan peralatan pemadam darurat di rumah. []
Diyan Febriana Citra.