CIAMIS – Suasana tenang warga Dusun Bantarsari, Desa Awiluar, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, mendadak berubah mencekam pada Senin (25/08/2025) dini hari. Tepat pukul 02.10 WIB, api tiba-tiba membakar rumah semi permanen milik seorang pria lanjut usia, Hendi (60).
Dalam hitungan menit, kobaran api semakin membesar dan melahap bangunan berukuran sekitar 7×6 meter. Diduga api berasal dari dapur rumah. Menyadari rumahnya terbakar, Hendi langsung panik dan berteriak meminta pertolongan.
Warga sekitar yang mendengar teriakan itu segera berdatangan. Mereka berupaya memadamkan api menggunakan peralatan seadanya. Namun, usaha tersebut tidak membuahkan hasil karena kobaran api terus membesar. Akhirnya, warga melapor kepada Kepala Desa Awiluar, yang kemudian meneruskan laporan ke petugas pemadam kebakaran (Damkar) Ciamis.
“Pemilik rumah segera meminta tolong kepada warga, kemudian laporan diteruskan kepada Kepala Desa Awiluar. Dari kepala desa, laporan kebakaran masuk ke kami di Pos WMK Kawali,” jelas Kabid Damkar Dinas Satpol PP Ciamis, Fery Rochwandi, Senin (25/08/2025).
Menerima laporan itu, tim Damkar dari Pos WMK Kawali langsung bergerak menuju lokasi. Hanya butuh sekitar 10 menit bagi mobil pemadam tiba di TKP.
“Saat petugas datang, api masih berkobar. Anggota kami segera melakukan pemadaman dan pendinginan agar api tidak merembet ke bangunan lain,” kata Fery.
Proses pemadaman berlangsung cukup lama karena api sudah melahap seluruh bangunan kayu. Baru pada pukul 03.30 WIB, api berhasil dipadamkan sepenuhnya setelah petugas memastikan tidak ada titik api yang tersisa.
Beruntung, kebakaran ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Namun, rumah milik Hendi rata dengan tanah dan seluruh isinya hangus terbakar. Kerugian materi ditaksir mencapai sekitar Rp30 juta.
“Alhamdulillah tidak ada korban. Namun kerugian materi memang cukup besar karena seluruh bangunan habis terbakar,” ungkap Fery.
Dari hasil observasi awal, kebakaran diduga dipicu bara api tungku hawu yang belum sepenuhnya padam. Peristiwa ini kembali menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan warga saat menggunakan peralatan dapur tradisional.
“Banyak kasus kebakaran rumah dipicu tungku atau peralatan dapur. Kami mengingatkan warga untuk memastikan api benar-benar padam sebelum tidur atau meninggalkan rumah. Hal kecil seperti ini bisa mencegah musibah besar,” tegas Fery.
Usai api padam, warga setempat bergotong royong membantu membersihkan puing-puing rumah Hendi yang rata dengan tanah. Semangat kebersamaan warga menjadi penopang bagi sang pemilik rumah untuk bangkit dari musibah yang dialaminya. []
Diyan Febriana Citra.