PARLEMENTARIA – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) mengingatkan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk lebih serius dalam menjalankan program pada semester II tahun 2025. Hal ini disampaikan dalam rapat kerja bersama Dispora Kaltim di Gedung E DPRD Kaltim, Senin (25/08/2025).
Sekretaris Komisi IV, Muhammad Darlis Pattalongi, menyoroti rendahnya serapan anggaran Dispora yang pada Juli baru mencapai 8,8 persen. Angka itu menempatkan Dispora di urutan kedua terbawah dari seluruh OPD Kaltim.
“Berdasarkan laporan yang disampaikan belum sampai 40 persen daya serap untuk 2025, sehingga Dispora termasuk OPD yang daya serapnya rendah di Kaltim,” ujar Darlis.
Selain persoalan anggaran, rapat juga membahas keberadaan Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (Sekoi) Kaltim yang kini berada di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Dispora disebut ingin mengelola kembali, namun terbentur nomenklatur karena menggunakan kata “sekolah”.
“Sekoi sekarang sudah ditarik ke Disdikbud Kaltim, mereka mengusulkan perubahan penamaan dan mereka meminta dukungan DPRD agar keberadaan Sekoi Kaltim bisa dirubah namanya, karena jika namanya sekolah itu harus dibawah Disdikbud,” kata Darlis.
Dispora juga diminta menyelesaikan dualisme kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kaltim. Menurut DPRD, kondisi itu menghambat efektivitas pembangunan kepemudaan.
“Kami sangat prihatin KNPI terus berkembang dualisme kepengurusannya, kami tidak ingin itu terjadi pembiaran, sehingga peran Dispora harus tampil mengakhiri dan jangan sampai ada anggapan pemerintah Kaltim membiarkan adanya banyak versi KNPI,” tegasnya.
Selain itu, peningkatan prestasi atlet juga menjadi perhatian. Darlis menekankan agar Dispora tidak lagi mengandalkan transfer atlet dari luar daerah, melainkan lebih fokus pada pembinaan dan perekrutan pelatih berkualitas.
“Dari pada mentransper atlet dari luar daerah lebih bagus untuk menyewa pelatih atau memperbanyak kejuaran nasional dan Internasional,” ujarnya. []
Penulis: Muhammaddong | Penyunting: Agnes Wiguna