FLORES TIMUR – Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meningkat dengan terjadinya erupsi pada Jumat (29/08/2025) pagi. Letusan yang berlangsung selama lebih dari tiga menit ini kembali mengingatkan masyarakat sekitar untuk tetap waspada menghadapi potensi bahaya dari gunung api tersebut.
Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere, menyampaikan bahwa erupsi tercatat pada pukul 06.55 Wita.
“Tinggi kolom erupsi teramati 1.600 meter di atas puncak sekitar 3.184 meter di atas permukaan laut,” ujarnya. Berdasarkan catatan seismograf, letusan tersebut memiliki durasi 3 menit 12 detik dengan amplitudo maksimum 3,7 mm.
Kolom abu tebal berwarna kelabu terlihat condong ke arah barat daya dan barat. Kondisi ini menimbulkan potensi hujan abu di sejumlah wilayah sekitar, sehingga masyarakat diimbau segera mengambil langkah antisipasi.
“Kami mengimbau masyarakat yang terdampak hujan abu memakai masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” kata Rofinus.
PGA Lewotobi mencatat, sejak tengah malam hingga pagi hari, aktivitas kegempaan gunung berstatus Level III (Siaga) itu masih terus terpantau. Pada periode pengamatan pukul 00.00 Wita hingga 06.00 Wita, terekam satu kali gempa guguran, tiga kali gempa embusan, satu kali gempa tremor non-harmonik, dua kali gempa vulkanik dalam, serta satu kali gempa tektonik jauh.
Secara visual, puncak gunung tampak tertutup kabut dengan tingkat ketebalan bervariasi. Asap kawah tidak teramati, namun kondisi cuaca yang tertutup kabut menambah keterbatasan visibilitas di sekitar kawasan tersebut.
Otoritas pengawasan gunung api menegaskan kembali larangan aktivitas masyarakat maupun wisatawan dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi. Hal ini penting untuk mencegah potensi bahaya yang dapat muncul sewaktu-waktu, baik akibat lontaran material pijar, awan panas guguran, maupun hujan abu yang bisa mengganggu kesehatan serta aktivitas harian warga.
Gunung Lewotobi Laki-laki memang dikenal aktif dan telah beberapa kali erupsi sepanjang tahun ini. Dengan status siaga yang masih berlaku, pemerintah daerah bersama aparat terkait terus memantau perkembangan dan menyiapkan langkah darurat jika kondisi gunung api meningkat ke level yang lebih tinggi.
Masyarakat sekitar diimbau untuk tidak hanya bergantung pada informasi berantai yang belum tentu benar, melainkan tetap mengikuti peringatan resmi dari pihak berwenang, khususnya Pos PGA Lewotobi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kewaspadaan bersama dinilai menjadi kunci dalam mengurangi risiko bencana di wilayah yang berada di bawah ancaman langsung aktivitas vulkanik ini. []
Diyan Febriana Citra.