Menag Jenguk Korban Ambruknya Majelis Taklim di Bogor

Menag Jenguk Korban Ambruknya Majelis Taklim di Bogor

BOGOR – Tragedi ambruknya bangunan majelis taklim di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Minggu (07/09/2025), menyisakan duka mendalam. Bangunan yang roboh ketika jamaah sedang mengikuti kegiatan memperingati Maulid Nabi itu menewaskan empat orang serta melukai 85 lainnya.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar langsung mendatangi lokasi serta menjenguk para korban yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Bogor. Kedatangan Nasaruddin sekaligus untuk memastikan negara hadir memberikan perhatian terhadap para korban dan keluarga mereka.

“Kita ikut berduka ya, atas kecelakaan yang terjadi tadi kami mengunjungi semuanya ya di beberapa rumah sakit dan Insya Allah sudah dicarikan jalan keluar semuanya ya pemerintah setempat, Baznas dan Kementerian Agama,” kata Nasaruddin kepada wartawan.

Dalam kesempatan tersebut, Nasaruddin juga menyampaikan doa bagi korban yang meninggal dunia. Ia menekankan bahwa niat para jamaah yang hadir adalah untuk beribadah, sehingga mereka memiliki kedudukan mulia di sisi Allah.

“Niatnya bagus untuk memperingati Maulid Nabi tapi di luar dugaan ini yang terjadi. Mudah-mudahan yang meninggal tadi ada beberapa orang kita serahkan kepada Allah SWT, Insya Allah mudah-mudahan semuanya termasuk syahid,” ucapnya.

Ia menambahkan, “Itu karena mengobati kerinduannya kepada Rasulullah dia datang, dan dia dijemput oleh Allah SWT dalam keadaan dan dalam waktu yang sangat tepat. Mudah-mudahan mereka semua diterima di sisi Allah SWT.”

Selain memberikan dukungan moral, Nasaruddin memastikan Kementerian Agama akan mengambil peran aktif dalam pemulihan pascaperistiwa. Pemerintah berencana membantu renovasi bangunan majelis taklim yang ambruk, sekaligus memberikan perhatian bagi keluarga korban yang terdampak.

Menag juga mengingatkan pentingnya menjadikan musibah ini sebagai pelajaran agar keselamatan jamaah menjadi prioritas dalam setiap kegiatan keagamaan.

“Saya mohon kepada kita semua kita mendoakan, semoga menjadi pembelajaran buat kita semuanya. Jadi jangan terulang kejadian seperti ini di tempat lain di mana pun juga,” tegasnya.

Tragedi ini menyoroti kembali pentingnya kelayakan bangunan fasilitas ibadah yang kerap digunakan masyarakat. Banyak majelis taklim, mushala, dan balai pertemuan di berbagai daerah dibangun secara swadaya tanpa memperhatikan standar konstruksi yang memadai. Dalam konteks ini, perhatian pemerintah serta dukungan masyarakat sangat dibutuhkan agar setiap tempat ibadah aman bagi jamaahnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat hingga Minggu malam, sebanyak empat orang meninggal dunia dan 85 lainnya mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan. Proses penanganan korban masih berlangsung, baik di lokasi maupun di rumah sakit rujukan. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews