Bocoran Surat Seks Trump–Epstein Gegerkan Publik AS

Bocoran Surat Seks Trump–Epstein Gegerkan Publik AS

JAKARTA – Anggota DPR Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat merilis sebuah surat ulang tahun yang diduga ditulis oleh Donald Trump untuk Jeffrey Epstein, pelaku kejahatan seksual yang meninggal pada 2019. Dokumen itu diperkirakan berusia lebih dari dua dekade dan menjadi sorotan baru dalam dinamika politik Amerika.

Keberadaan surat tersebut pertama kali diberitakan oleh Wall Street Journal pada Juli lalu. Namun, dokumen itu baru ditampilkan secara publik pada awal September ini. Surat tersebut disebut memuat ucapan selamat ulang tahun, dan tampaknya ditandatangani oleh Trump.

Mengutip laporan Reuters, Selasa (9/9/2025), surat berisi teks singkat antara Trump dan Epstein. Dalam bagian itu, Trump menyapanya dengan sebutan “sobat” serta menuliskan kalimat “semoga setiap hari menjadi rahasia indah lainnya.” Yang membuat kontroversi semakin memanas, teks tersebut berada di dalam sebuah sketsa kasar yang menyerupai siluet wanita telanjang.

Menurut keterangan Demokrat di Komite Pengawas DPR, surat itu merupakan bagian dari “buku ulang tahun” Epstein pada 2003, yang mereka terima dari pengacara Epstein. Tanggal dalam surat tercatat tiga tahun sebelum kasus pelecehan seksual Epstein terungkap secara publik pada 2006.

Gedung Putih langsung membantah keaslian dokumen tersebut. Wakil Kepala Staf Gedung Putih, Taylor Budowich, menegaskan tanda tangan yang tercantum bukan milik Trump. Ia bahkan menyebut rilis itu sebagai bentuk fitnah. “Waktunya @newscorp membuka buku cek, itu bukan tanda tangannya. FITNAH!” tulis Budowich di platform X.

Kasus Epstein sendiri terus menjadi polemik di Amerika. Epstein yang dikenal memiliki relasi luas dengan tokoh-tokoh elit, meninggal karena bunuh diri di penjara pada 2019. Sejak itu, sejumlah teori konspirasi bermunculan dan sebagian menyangkut Trump.

Tidak hanya Demokrat, Partai Republik melalui Panel Pengawas DPR juga menyoroti kasus ini. Pekan lalu, mereka merilis lebih dari 33.000 halaman dokumen terkait Epstein dalam rangka menolak adanya pemungutan suara bipartisan yang mendorong pengungkapan lebih lanjut. Meski begitu, sejumlah korban Epstein dan beberapa anggota Kongres masih merasa langkah tersebut belum cukup.[]

Putri Aulia Maharani

 

Breaking News Internasional