Kronologi Lengkap Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu

Kronologi Lengkap Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu

INDRAMAYU – Kepolisian Daerah Jawa Barat membeberkan motif di balik pembunuhan satu keluarga di Indramayu. Dalam kasus tersebut, lima orang anggota keluarga tewas dibunuh oleh dua tersangka, yang kini telah ditangkap polisi.

Kelima korban masing-masing Budi, 45 tahun dan istrinya, Euis, 40 tahun; dua anak Budi yang berumur delapan tahun dan delapan bulan, serta mertua Budi, Sahroni, 75 tahun.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Hendra Rochmawan menyebutkan, kasus ini bermula karena tersangka berinisial R merasa kesal kepada Budi. “Kasusnya soal permasalahan sewa mobil,” tutur Hendra dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 9 September 2025.

Hendra menuturkan, R awalnya menyewa sebuah mobil dari korban dengan biaya sewa sebesar 750 ribu rupiah. Namun mobil milik korban tersebut ternyata dalam kondisi rusak ketika disewakan. R lantas menuntut ganti rugi uang sewa yang sudah dibayarkan kepada korban. “Namun permintaan tersebut ditolak korban, akibatnya pelaku dendam,” ujar Hendra.

Tersangka kemudian menghubungi rekannya yang berinisial P untuk membantunya. Dia menjanjikan imbalan sebesar 100 juta rupiah. Pada malam 29 Agustus 2025, keduanya mendatangi rumah korban. R membawa pipa besi. “R memukul korban hingga tewas, sedangkan P turut menghabisi nyawa salah satu anak korban dengan cara menenggelamkannya ke bak mandi,” kata Hendra.

Usai menghabisi nyawa kelima korban, R dan P mencuri barang-barang di rumah korban. Mereka membawa kabur uang tunai 7 juta rupiah, dua unit kendaraan, tiga telepon genggam, serta perhiasan emas milik korban. Keduanya melarikan diri ke sejumlah kota sebelum akhirnya diringkus dan ditetapkan sebagai tersangka pada Senin, 8 September 2025.

Pembunuhan satu keluarga di Indramayu ini terungkap setelah saksi bernama Nikko bersama istrinya mendatangi rumah korban pada Senin sore, 1 September, sekitar pukul 16.00 WIB. Begitu tiba di halaman rumah, Nikko mencium bau busuk menyengat. Nikko lalu mendobrak pintu dan menemukan sebuah gundukan tanah di bagian belakang rumah. Setelah dilakukan penggalian, polisi menemukan lima jasad yang terdiri dari tiga orang dewasa dan dua anak-anak.

“Jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang, Indramayu, untuk dilakukan identifikasi dan autopsi,” tutur Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Indramayu Ajun Komisaris Tarno.

Kelima jenazah korban telah dimakamkan di tempat pemakaman keluarga di Desa Sindang, Kabupaten Indramayu, pada Rabu, 3 September 2025. Kepolisian memastikan bahwa proses hukum terhadap pelaku akan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.[]

Putri Aulia Maharani

Berita Daerah Kasus