Diduga Alami Gangguan Jiwa, Anak Bunuh Ibu di Sultra

Diduga Alami Gangguan Jiwa, Anak Bunuh Ibu di Sultra

MUNA – Suasana Desa Kontumere, Kecamatan Kabawo, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, mendadak mencekam pada Jumat (12/09/2025) malam. Warga dikejutkan oleh penemuan jasad seorang perempuan paruh baya, Wa Lema (50), yang ditemukan di dalam sumur kebun. Dugaan awal mengarah pada anak kandung korban sendiri, La Undi Akmar (30), sebagai pelaku pembunuhan.

Tragedi ini semakin memilukan karena korban bukan hanya kehilangan nyawa secara tragis, tetapi juga diduga menjadi korban kekerasan dari darah dagingnya sendiri. Kondisi semakin memperihatinkan ketika seorang tetangga sekaligus kepala dusun, La Buana (58), ikut menjadi korban penganiayaan saat berusaha menyelamatkan Wa Lema.

“Ada laporan dari warga bahwa ada kejadian penganiayaan sehingga dipastikan di rumah kepala dusun, ternyata betul dia lagi di rumah sakit dalam proses pengobatan,” ungkap Sekretaris Desa Kontumere, Zamar, Jumat malam (12/09/2025).

Menurut keterangan warga, sumur di kebun tempat korban ditemukan telah berwarna merah ketika polisi tiba di lokasi. Dengan alat sederhana, jasad korban akhirnya berhasil dievakuasi dan segera dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tim Inafis Polres Muna langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.

Diduga kuat, sebelum tubuhnya dibuang ke sumur, korban lebih dulu dihabisi dengan cara digorok lehernya. Sementara La Buana mengalami luka di kepala dan lengan setelah diserang pelaku ketika berusaha menolong.

Pelaku sendiri diketahui melarikan diri ke hutan dengan membawa senjata tajam. Hingga saat ini, polisi masih melakukan pengejaran dan membentuk tim khusus untuk mencari keberadaan pelaku.

Motif di balik tindakan keji ini masih diselidiki. Namun, dari informasi pihak keluarga, La Undi pernah menjalani perawatan di rumah sakit jiwa karena diduga mengalami gangguan kejiwaan. Fakta ini memunculkan spekulasi bahwa kondisi mental pelaku mungkin menjadi pemicu tindakannya, meskipun aparat kepolisian masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.

Peristiwa ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menimbulkan trauma bagi masyarakat sekitar. Warga mengaku masih terkejut karena kasus pembunuhan dengan dugaan pelaku anak terhadap ibu kandung jarang terjadi di daerah mereka.

Aparat desa mengimbau warga tetap waspada, terutama karena pelaku belum tertangkap dan masih membawa senjata tajam. “Kami berharap masyarakat tetap tenang, tetapi juga berhati-hati sambil menunggu langkah lebih lanjut dari aparat kepolisian,” ujar Zamar.

Kasus ini menambah daftar panjang tindak kriminalitas yang dipicu persoalan kesehatan mental di Tanah Air. Para ahli psikologi menilai, peran keluarga dan lingkungan sangat penting dalam mendeteksi serta memberikan dukungan terhadap penderita gangguan jiwa agar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews