SURABAYA– Jalan Tol Dupak, Surabaya, yang biasanya dipenuhi lalu lalang kendaraan dengan kecepatan tinggi, mendadak berubah menjadi lokasi insiden serius pada Jumat (12/09/2025) sore. Sebuah mobil boks Daihatsu Grand Max bernomor polisi S 9589 WE terguling dan terbakar habis, menyisakan kerangka hitam di tengah jalur.
Mobil tersebut dikemudikan Mohamad Nur Avanda (25), seorang pemuda asal Jombang, yang tengah mengangkut frozen food dan buah untuk distribusi. Niatnya hanya menyelesaikan perjalanan dagang, namun takdir berkata lain.
“Korban panik saat disalip kendaraan yang lebih besar. Mobil oleng, jatuh, lalu dari gesekan muncul percikan api. Api cepat sekali membesar,” jelas Wasis Sutikno, Kabid Pemadaman DPKP Kota Surabaya, yang memimpin tim di lokasi kejadian.
Kobaran api melumat habis seluruh muatan dan kendaraan dalam hitungan menit. Avanda berhasil menyelamatkan diri, tetapi tidak bisa berbuat banyak selain menyaksikan seluruh dagangannya yang nilainya ditaksir mencapai ratusan juta rupiah hangus dilalap api. Semua barang yang seharusnya tiba di tangan pembeli musnah begitu saja.
Tim pemadam kebakaran Kota Surabaya merespons cepat dengan menurunkan satu unit mobil pemadam. Upaya pemadaman berhasil, tetapi hanya meninggalkan puing-puing hangus. Proses evakuasi kemudian dilanjutkan dengan bantuan crane untuk memindahkan bangkai mobil dari jalur tol. Selama evakuasi berlangsung, arus lalu lintas di Tol Dupak mengalami kemacetan cukup panjang. “Kami harus segera memindahkan bangkai mobil karena posisinya menutup sebagian jalur,” ujar Wasis.
Peristiwa ini menjadi pengingat nyata betapa rentannya pengendara di jalan tol terhadap risiko kecelakaan tunggal yang bisa berujung kebakaran. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian materi yang dialami Avanda sangat besar. Seorang sopir muda harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan modal usaha, kendaraan, dan kesempatan menyelesaikan tugasnya.
Insiden ini sekaligus menyoroti pentingnya kewaspadaan ekstra saat melintas di jalur tol yang ramai dengan kendaraan besar. Rasa panik atau salah antisipasi bisa berujung fatal. Tidak hanya membahayakan nyawa pengemudi, tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit serta mengganggu kelancaran lalu lintas.
Bagi Avanda, Jumat sore itu meninggalkan luka mendalam. Ia selamat dari maut, namun harus menanggung kerugian yang menghantam masa depannya. Sebuah peristiwa yang bagi banyak orang mungkin sekadar kecelakaan lalu lintas, tetapi bagi dirinya berarti runtuhnya harapan di ujung perjalanan. []
Diyan Febriana Citra