Masyarakat Pati Bersatu Gelar Demo Tuntut Pemakzulan Bupati Sudewo

Masyarakat Pati Bersatu Gelar Demo Tuntut Pemakzulan Bupati Sudewo

PATI – Gelombang protes terhadap Bupati Pati, Sudewo, kembali menguat. Ribuan warga yang tergabung dalam aliansi Masyarakat Pati Bersatu dijadwalkan menggelar aksi di depan Gedung DPRD Pati pada Jumat (19/09/2025) siang. Demonstrasi ini diberi nama unik oleh massa sebagai “demo jilid satu seperempat”.

Koordinator lapangan (korlap) aksi, Harno, menyampaikan bahwa sekitar seribu peserta dari berbagai kecamatan di Pati akan berkumpul lebih dulu di Alun-alun Pati. Dari titik itu, mereka akan bergerak menuju gedung DPRD dengan membawa truk orasi, pengeras suara, serta spanduk yang berisi berbagai desakan politik.

“Perkiraan kurang lebih seribu dari seluruh Kabupaten Pati. Kami kumpul di Pendopo lalu menuju DPRD untuk menyampaikan beberapa tuntutan,” kata Harno, Kamis (18/09/2025) malam.

Aksi kali ini mengusung 13 tuntutan yang sebagian besar diarahkan pada percepatan proses pemakzulan Bupati Sudewo. Massa mendesak DPRD agar serius menuntaskan panitia khusus (pansus) hak angket. Selain itu, mereka meminta agar pimpinan partai politik turut mengawal proses hingga benar-benar rampung.

Tuntutan lain yang cukup menonjol adalah penolakan terhadap wacana pergantian ketua pansus dari Fraksi PDI Perjuangan. Massa juga mendesak DPRD mengganti anggota pansus yang dianggap tidak konsisten menjalankan tugas. Tak hanya itu, DPC Partai Gerindra Pati pun didesak segera memecat Sudewo dari kepengurusan maupun keanggotaan partai.

Pantauan di posko Masyarakat Pati Bersatu menunjukkan persiapan aksi sudah berlangsung sejak Kamis malam. Sejumlah warga sibuk menuliskan kalimat tuntutan di kain panjang, membentangkan spanduk, hingga merakit pengeras suara yang akan dibawa ke lokasi aksi.

Menurut Harno, demonstrasi yang digelar kali ini merupakan kelanjutan dari gelombang tekanan publik yang semakin deras terhadap Bupati Sudewo. “Demo kami menyebutnya jilid satu koma seperempat, masih koma, belum jilid dua,” ujarnya.

Sementara itu, dinamika politik di internal DPRD Pati juga ikut memanas seiring desakan pemakzulan. Sejumlah kalangan menilai aksi Masyarakat Pati Bersatu akan menjadi ujian serius bagi konsistensi DPRD dalam menuntaskan hak angket. Jika tuntutan tidak segera direspons, bukan tidak mungkin eskalasi protes akan semakin besar.

Dengan berbagai persiapan yang sudah dilakukan, aksi pada Jumat siang diperkirakan akan menjadi salah satu momen krusial dalam perjalanan politik Pati. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews