Kakek di Tuban Tewas Dibacok Tetangga karena Diduga Cemburu

Kakek di Tuban Tewas Dibacok Tetangga karena Diduga Cemburu

TUBAN – Suasana tenang di Desa Karangrejo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, mendadak berubah mencekam setelah insiden tragis antara dua warga lanjut usia pada Senin (22/09/2025) siang. Peristiwa ini bukan hanya meninggalkan duka bagi keluarga korban, tetapi juga mengagetkan masyarakat sekitar karena terjadi di tengah lingkungan pedesaan yang biasanya damai.

Kejadian bermula sekitar pukul 14.30 WIB ketika seorang kakek berinisial J (75) menyerang tetangganya, W (77), dengan menggunakan sebilah celurit. Korban yang saat itu hendak menuju ladang mengalami luka parah di bagian kaki kanan akibat sabetan senjata tajam tersebut. Luka itu menyebabkan pendarahan hebat hingga akhirnya korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Tambakboyo.

Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, mengungkapkan dugaan sementara motif penyerangan dipicu oleh rasa cemburu. “Dugaan sementara, pelaku tidak terima karena korban menggoda istrinya,” kata AKP Dimas Robin.

Usai kejadian, pelaku tidak melarikan diri. Ia justru diamankan oleh warga sekitar tanpa melakukan perlawanan. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Bancar sebelum akhirnya ditangani lebih lanjut oleh Polres Tuban. Saat ini, penyidik masih memeriksa secara detail kronologi peristiwa untuk mencari tahu apakah tindakan pelaku dilakukan secara spontan atau sudah direncanakan sebelumnya.

AKP Dimas Robin menegaskan bahwa kasus ini tengah didalami lebih jauh. “Saat ini kasus masih dalam pendalaman oleh anggota,” ujarnya. Pihak kepolisian juga telah menahan J untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Berdasarkan aturan hukum, J terancam dijerat Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian.

Tragedi ini menjadi peringatan betapa rentannya emosi dan konflik pribadi, bahkan di kalangan usia lanjut. Pertikaian kecil yang tidak terselesaikan dengan baik dapat berujung pada tindakan kriminal yang berakibat fatal. Warga sekitar mengaku terkejut dan tidak menyangka peristiwa semacam ini bisa terjadi di lingkungannya.

Selain menjadi kasus pidana, peristiwa ini juga menjadi pelajaran penting bagi masyarakat luas mengenai pentingnya komunikasi, penyelesaian masalah secara damai, serta pengendalian diri dalam menghadapi konflik. Aparat desa bersama tokoh masyarakat diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan agar kasus serupa tidak terulang kembali. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah