SRAGEN – Aksi mengejutkan terjadi di Mapolres Sragen pada Rabu (30/09/2025) pagi, ketika seorang perempuan bernama Tri Wulandari nekat menyiramkan bahan bakar pertalite ke arah petugas Provos, Bripka Johan. Akibat perbuatan itu, Johan mengalami luka serius pada bagian mata kiri.
Insiden tersebut berlangsung sekitar pukul 09.40 WIB. Tri, warga Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, mendatangi kantor Propam dan sempat terlibat perdebatan dengan petugas. Tak lama berselang, ia mengeluarkan botol berisi 600 ml pertalite yang dibawanya, lalu menyiramkan cairan itu ke arah Johan.
Kapolres Sragen AKBP Dewiana Syamsu Indyasari menegaskan, pihaknya masih menyelidiki motif tindakan Tri. Polisi belum melakukan penahanan, dengan alasan perlu memahami latar belakang kasus dan kondisi pelaku secara lebih mendalam.
“Memang kami tidak melakukan tindakan represif, karena kami memahami betul permasalahan yang bersangkutan,” ujar Dewiana saat memberikan keterangan di Mapolres Sragen, Rabu (01/10/2025).
Menurut Dewiana, Tri sebelumnya pernah melaporkan dugaan penipuan pembelian minyak ke Polres Sragen. Namun, ketika dipanggil untuk klarifikasi pada 27 Maret dan 25 September 2025, ia tidak hadir.
“Sebelum terjadinya penyiraman ini juga dari penyidik mengundang untuk klarifikasi. Tapi yang bersangkutan tidak datang. Justru malah datang melakukan penyiraman itu,” jelasnya.
Sejauh ini, polisi tengah mendalami kondisi pribadi Tri. Kapolres menambahkan, pihak keluarga serta perangkat desa sudah dimintai keterangan terkait riwayat hidup dan kesehatan pelaku.
“Kemarin anggota kami juga melakukan pendalaman kepada pihak keluarga, termasuk masalah kesehatan. Kemudian juga kami koordinasi dengan perangkat desa setempat dan warga di sekitar tempat tinggal yang bersangkutan,” kata Dewiana.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan apakah tindakan Tri dipengaruhi faktor psikologis, tekanan pribadi, atau ada motif lain yang lebih kompleks. Polisi juga ingin menghindari spekulasi yang dapat memperkeruh suasana.
Bripka Johan sendiri saat ini menjalani perawatan intensif akibat luka pada matanya. Pihak kepolisian memastikan kondisi korban menjadi prioritas, sembari tetap mengusut kasus agar jelas duduk persoalannya.
Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan banyak pihak, mengingat tindakan kekerasan di dalam lingkungan kepolisian jarang terjadi. Aparat menegaskan akan terus menelusuri motif pelaku sebelum memutuskan langkah hukum lebih lanjut. []
Diyan Febriana Citra.