Calon Praja Meninggal Usai Apel, IPDN Telusuri Penyebab

Calon Praja Meninggal Usai Apel, IPDN Telusuri Penyebab

BANDUNG – Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) memastikan sedang melakukan penelusuran menyeluruh terkait meninggalnya calon praja angkatan XXXVI, Maulana Izzat Nurhadi, asal Maluku Utara. Mahasiswa baru tersebut dilaporkan meninggal dunia di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, pada Kamis (09/10/2025) malam setelah dikabarkan pingsan usai mengikuti apel malam.

Wakil Rektor Bidang Administrasi IPDN, Arief M Edie, membenarkan peristiwa tersebut dan menyebut pihak kampus tengah berupaya memfasilitasi pemulangan jenazah ke keluarga almarhum di Ternate, Maluku Utara.

“Iya betul meninggal dunia. Jatuh pingsan kemarin malam saat apel malam,” ujar Arief di Bandung, Jumat (10/10/2025).

Ia menambahkan, seluruh jajaran IPDN saat ini masih fokus mendampingi proses pemulangan jenazah ke rumah duka.

“Ini masih memantau almarhum ke rumah duka untuk diantar ke orang tuanya,” katanya.

Arief menyampaikan, pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih rinci mengenai penyebab pasti meninggalnya calon praja tersebut. Namun, IPDN berjanji akan menyampaikan informasi secara terbuka agar tidak terjadi simpang siur di masyarakat.

“Agak tidak simpang siur perihal meninggalnya salah satu calon praja IPDN, kita akan memberikan keterangan Jumat pagi ini,” ujar Arief.

Kabar meninggalnya Maulana sebelumnya menyebar cepat di media sosial pada Kamis malam dan menjadi perhatian publik, terutama di kalangan alumni serta keluarga calon praja lainnya. Banyak yang menuntut kejelasan mengenai kondisi kegiatan pendidikan dasar yang sedang dijalankan oleh ribuan peserta baru IPDN.

Diketahui, Maulana merupakan satu dari 1.509 calon praja yang sedang mengikuti Pendidikan Dasar Mental dan Disiplin Calon Praja Pratama (Diksarmendispra). Program tersebut berlangsung sejak 30 September hingga 14 Oktober 2025, dan menjadi tahap awal pembentukan karakter, kedisiplinan, serta ketahanan fisik dan mental bagi para calon praja sebelum memasuki pendidikan reguler IPDN.

Kegiatan Diksarmendispra selama ini dikenal memiliki intensitas pelatihan fisik yang tinggi, disertai dengan penguatan nilai kebangsaan dan bela negara. Namun, kasus kematian calon praja ini kembali menimbulkan sorotan terhadap standar keselamatan dan pengawasan kesehatan selama kegiatan berlangsung.

Publik menantikan kejelasan hasil investigasi resmi IPDN untuk memastikan apakah kematian Maulana murni disebabkan faktor kesehatan atau terdapat kelalaian dalam proses pelatihan. Transparansi penyelidikan diharapkan dapat menjadi pelajaran penting agar tidak ada lagi calon praja yang kehilangan nyawa saat menempuh pendidikan kedinasan. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews