BANJARMASIN – Suasana akhir pekan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tampak semarak saat ratusan pesepeda lipat dari berbagai penjuru Tanah Air berpartisipasi dalam Jambore Sepeda Lipat Nasional (Jamselinas) ke-14 tahun 2025. Ajang nasional yang digagas Indonesia Folding Bike (IDFB) ini menjadi momentum penting dalam memperkuat budaya bersepeda sebagai sarana transportasi sehat dan ramah lingkungan, sekaligus mempromosikan potensi wisata khas kota seribu sungai.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Banjarmasin Hj. Ananda, didampingi Ketua Panitia Jamselinas ke-14 Purwanti, di depan Panggung Siring Balai Kota, Sabtu pagi (18/10/2025). Ratusan pesepeda dengan semangat tinggi memenuhi kawasan tersebut, membawa nuansa kebersamaan dan energi positif di sepanjang jalan kota.
Menurut Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, kegiatan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Banjarmasin. Ia menyebut, ditunjuknya Banjarmasin sebagai tuan rumah Jamselinas merupakan bentuk pengakuan atas keunikan kota ini yang dikenal dengan jaringan sungainya yang ikonik.
“Kita patut berbangga ditunjuk jadi tuan rumah penyelenggaraan ini. Jamselinas ini sebuah jaringan sepeda lipat yang sempurna, karena di sini hadir perwakilan dari hampir seluruh daerah di Indonesia,” ujar Ikhsan.
Ajang ini diikuti sekitar 800 peserta dari berbagai komunitas sepeda lipat, mulai dari Sabang hingga Merauke. Mereka menempuh rute santai sejauh 21 kilometer, melintasi kawasan bersejarah dan ikon kota seperti Sungai Martapura, sejumlah jembatan, serta kawasan siring yang menjadi wajah baru Banjarmasin.
“Rutenya keliling kota, jarak tempuh sekitar 21 kilometer. Kita sajikan pemandangan siring sungai dan jembatan-jembatan kita. Karena Banjarmasin tidak punya tanjakan, maka tanjakan kita adalah jembatan,” jelas Ikhsan sambil tersenyum.
Peserta Jamselinas tampak antusias menikmati keindahan kota yang tahun ini berusia 499 tahun. Banyak di antara mereka yang mengabadikan momen di tepi sungai atau di atas jembatan, menikmati suasana khas kota air yang jarang ditemui di daerah lain.
Ikhsan menuturkan, Banjarmasin memiliki daya tarik tersendiri sebagai kota wisata berbasis sungai. “Banjarmasin ini daerah yang menarik dan unik, karena lain dari yang lain. Kalau di daerah lain disajikan gunung dan alam, kita ini wilayah yang anti mainstream menyajikan sungai Martapura. Ini yang membuat peserta terkesan,” katanya.
Selain menjadi ajang silaturahmi antar-komunitas, kegiatan ini juga mendukung visi pemerintah daerah dalam memperluas ekosistem wisata ramah lingkungan. Melalui Jamselinas, Banjarmasin diharapkan dapat mempertegas citra sebagai kota yang bersahabat bagi pesepeda dan mendukung pengembangan ekonomi kreatif masyarakat sekitar.
Event Jamselinas ke-14 bukan sekadar olahraga, melainkan gerakan sosial yang mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kesehatan. Rangkaian kegiatan ini pun menjadi promosi efektif bagi pariwisata sungai Banjarmasin yang unik dan otentik di mata nasional. []
Diyan Febriana Citra.