Pendakian Gunung Agung Ditutup 15 Hari untuk Pujawali

Pendakian Gunung Agung Ditutup 15 Hari untuk Pujawali

Bagikan:

KARANGASEM — Jalur pendakian menuju Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, ditutup sementara selama 15 hari penuh. Penutupan ini dilakukan untuk menghormati pelaksanaan upacara suci Pujawali atau Piodalan Purnama Kelima di Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat.

Keputusan tersebut diumumkan oleh Bagian Humas Pura Pasar Agung, I Wayan Suara Arsana, yang menegaskan bahwa larangan mendaki mulai berlaku dari 2 hingga 16 November 2025. Kebijakan itu diambil berdasarkan hasil rapat bersama para panglingsir pura, perangkat adat, dan perwakilan instansi terkait, termasuk pihak pengelola kawasan hutan.

“Berdasarkan hasil rapat tersebut, pendakian ke Gunung Agung dari seluruh jalur yang ada ditutup selama 15 hari,” ujar Suara Arsana, Kamis (23/10/2025).

Langkah ini merupakan bentuk penghormatan terhadap pelaksanaan upacara besar di pura yang berada di lereng Gunung Agung tersebut. Selama masa penutupan, seluruh aktivitas wisata, termasuk pendakian dari berbagai jalur seperti Pura Pasar Agung dan Besakih, dilarang untuk sementara.

Suara Arsana mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan komunitas pemandu pendakian agar tidak menerima wisatawan yang ingin naik ke gunung selama periode larangan berlangsung. Ia juga menambahkan bahwa surat resmi penutupan sementara telah dikeluarkan oleh UPTD Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Bali Timur sebagai penguatan keputusan bersama.

“Kami sudah menyampaikan pemberitahuan resmi kepada para pemandu dan pelaku wisata. Diharapkan semua pihak menaati aturan ini demi kelancaran upacara dan menjaga kesucian kawasan,” ujarnya.

Gunung Agung, yang dikenal sebagai gunung tertinggi dan paling sakral di Pulau Bali, menjadi lokasi penting bagi berbagai ritual keagamaan umat Hindu. Oleh karena itu, setiap kali upacara besar digelar, kawasan pendakian biasanya ditutup sementara demi menjaga kesucian spiritual di sekitar pura.

Penutupan jalur pendakian kali ini diharapkan memberi kesempatan bagi masyarakat adat untuk menjalankan seluruh rangkaian Pujawali secara khidmat tanpa gangguan aktivitas wisatawan. Suara Arsana juga meminta wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menunda perjalanan mereka hingga pendakian kembali dibuka pada 17 November 2025.

“Semoga prosesi pujawali di Pura Pasar Agung berjalan lancar dan masyarakat maupun wisatawan dapat memahami makna penutupan sementara ini. Kami mohon agar tidak ada yang mencoba melanggar aturan,” tutupnya. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews