BUOL — Guncangan gempa bumi berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, pada Selasa (28/10/2025) pagi. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.31 WIB itu sempat membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berada di laut, sekitar 68 kilometer timur laut Buol, dengan kedalaman 10 kilometer.
“Kedalaman 10 km,” tulis BMKG melalui unggahan di akun media sosial X (dahulu Twitter), Selasa pagi.
Guncangan terasa cukup kuat di sejumlah daerah sekitar, termasuk Kabupaten Tolitoli dan sebagian wilayah Provinsi Gorontalo. Beberapa warga melaporkan getaran terasa selama beberapa detik dengan intensitas sedang. Meski tidak sampai menimbulkan kepanikan besar, sejumlah masyarakat memilih keluar rumah untuk memastikan kondisi aman.
Hingga saat ini, BMKG belum mengeluarkan peringatan dini tsunami karena gempa tergolong dangkal namun tidak berpotensi menimbulkan gelombang besar. Pihak berwenang masih melakukan pemantauan lanjutan untuk memastikan tidak terjadi gempa susulan dengan kekuatan lebih besar.
“Gempa ini termasuk kategori dangkal akibat aktivitas sesar aktif di sekitar Laut Sulawesi,” ujar salah satu pejabat BMKG yang dikonfirmasi terpisah. Ia menambahkan bahwa wilayah Sulawesi bagian utara memang termasuk daerah rawan gempa karena berada pada pertemuan tiga lempeng aktif, yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Filipina.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buol menyatakan tengah melakukan koordinasi dengan aparat desa untuk memeriksa kondisi warga dan infrastruktur.
“Belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa. Kami masih terus memantau di lapangan,” kata Kepala BPBD Buol dalam keterangannya.
Di Gorontalo, sejumlah warga juga merasakan getaran ringan hingga sedang. Beberapa perabot rumah sempat bergoyang, namun situasi segera kembali normal. Aktivitas masyarakat dilaporkan tetap berjalan seperti biasa.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing isu atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Pastikan informasi hanya bersumber dari BMKG dan lembaga resmi pemerintah,” tulis lembaga tersebut dalam pernyataannya.
Masyarakat juga diingatkan untuk memeriksa kondisi bangunan, terutama bagi mereka yang berada di daerah pesisir, serta selalu siap menghadapi kemungkinan gempa susulan. []
Diyan Febriana Citra.

