PASURUAN – Suasana tenang di Dusun Plugon, Desa Susukanrejo, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan mendadak berubah mencekam saat kobaran api melalap sebuah tempat produksi tahu goreng pada Jumat (31/10/2025) dini hari. Api yang muncul tiba-tiba dari area dapur produksi itu dengan cepat menjalar ke seluruh bangunan dan menghanguskan pabrik seluas sekitar 200 meter persegi.
Asap tebal membumbung tinggi ke langit malam dan terlihat dari kejauhan. Warga sekitar yang tengah terlelap sontak terbangun dan berhamburan keluar rumah untuk membantu memadamkan api.
“Awalnya cuma kelihatan percikan kecil di bagian produksi, tapi tiba-tiba langsung membesar. Warga panik, langsung keluar rumah dan mencoba padamkan api pakai air seadanya,” ujar Dani, salah satu warga yang menyaksikan kejadian itu.
Namun upaya warga tak mampu menandingi ganasnya si jago merah. Minyak goreng dan kayu bakar yang tersimpan di area produksi justru membuat api semakin cepat membesar. Dalam waktu singkat, bangunan utama habis dilalap, sementara tiga rumah warga di sekitarnya turut terdampak panas dan percikan api.
Dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkab dan Pemkot Pasuruan dikerahkan ke lokasi. Namun proses pemadaman sempat terkendala lantaran lokasi pabrik berada di gang sempit yang hanya bisa dilalui satu kendaraan kecil.
“Kurang lebih empat jam petugas baru bisa memastikan api benar-benar padam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” kata Kasi Damkar Satpol PP Kabupaten Pasuruan, Bakhtiar Hendrasyoko.
Ia menjelaskan, akses yang sulit serta padatnya permukiman membuat petugas harus berhati-hati agar air semprotan tidak mengenai rumah warga lain. Hingga pukul 04.30 WIB, api berhasil dipadamkan sepenuhnya. Dari hasil pendataan sementara, kerugian material ditaksir mencapai Rp150 juta.
“Dugaan sementara korsleting listrik di area produksi menjadi penyebab awal kebakaran, tapi kami masih lakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan sumber api,” tambah Bakhtiar.
Kebakaran ini menjadi pengingat penting bagi pelaku usaha rumahan di Pasuruan untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya listrik dan penyimpanan bahan mudah terbakar. Pemerintah daerah berencana melakukan inspeksi rutin ke sejumlah industri kecil agar kejadian serupa tidak terulang.
Warga sekitar berharap adanya bantuan bagi korban terdampak, terutama pemilik rumah yang rusak akibat peristiwa tersebut. “Semoga ada perhatian dari pemerintah, karena beberapa rumah sudah tidak bisa ditinggali,” ujar salah satu warga. []
Diyan Febriana Citra.

