KENDAL – Setelah dua hari pencarian intensif, tim SAR gabungan akhirnya menemukan korban terakhir dari insiden hanyutnya enam mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang di Sungai Jolinggo, Kendal. Korban bernama Nabila Yulian Dessi Pramesti ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (05/11/2025) malam sekitar pukul 21.50 WIB.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Semarang, Budiono, menjelaskan bahwa jasad Nabila ditemukan sekitar 10 kilometer dari lokasi awal kejadian.
“Benar, kami dapat laporan dari BPBD Kendal bahwa ada warga setempat yang menemukan sesosok mayat dan kemudian diinfokan ke tim SAR yang standby di posko. Dan setelah dicek ternyata A1 (benar) bahwa yang ditemukan warga itu adalah korban terakhir yang sedang dicari,” ujar Budiono, Kamis (06/11/2025).
Penemuan ini menandai berakhirnya operasi pencarian yang telah dilakukan sejak Selasa (04/11/2025). Budiono menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota tim SAR gabungan yang bekerja tanpa kenal lelah dalam proses penyelamatan.
“Saya berterima kasih untuk tim SAR gabungan yang berjibaku dalam melakukan pencarian sehingga seluruh korban berhasil ditemukan,” ujarnya.
Budiono juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bahaya saat beraktivitas di area sungai, terutama di musim penghujan.
“Semoga kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk dapat lebih berhati-hati lagi dalam melakukan aktivitas di sungai, apalagi di musim penghujan seperti sekarang ini,” jelasnya.
Dengan ditemukannya Nabila, seluruh korban telah berhasil diidentifikasi. Enam mahasiswa yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut adalah:
-
Riska Amelia (21), warga Pemalang, Jawa Tengah
-
Syifa Nadilah (21), warga Pemalang, Jawa Tengah
-
Muhammad Labib Risqi (21), warga Pekalongan, Jawa Tengah
-
Nabila Yulian Dessi Pramesti (21), warga Bojonegoro, Jawa Timur
-
Bima Pranawira (21), warga Gresik, Jawa Timur
-
Muhammad Jibril Asyarofi (21), warga Jepara, Jawa Tengah
Peristiwa tragis itu terjadi pada Selasa (04/11/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, ketika 15 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertugas di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, tengah bermain air di Sungai Jolinggo. Sungai yang tampak tenang mendadak berubah deras akibat kiriman air hujan dari wilayah selatan.
“Mereka diduga tidak menyadari bahwa daerah selatan sedang turun hujan deras, sedangkan area mereka bermain masih terlihat mendung,” ungkap salah satu warga yang turut membantu pencarian. Akibat derasnya arus, enam mahasiswa terseret arus, sementara sembilan lainnya berhasil menyelamatkan diri.
Warga setempat segera memberikan pertolongan dan menghubungi tim SAR untuk membantu pencarian. Setelah melalui proses panjang, seluruh korban akhirnya ditemukan, meski dalam kondisi tak bernyawa. Tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak agar lebih memperhatikan keselamatan saat melakukan kegiatan luar ruang, terutama di area yang memiliki potensi bahaya alam. []
Diyan Febriana Citra.

