PEKANBARU — Asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menyelimuti wilayah Kabupaten Kampar, Riau. Warga di sekitar Jalan Yuzura, Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, kini harus hidup dalam kepungan kabut yang pekat akibat kebakaran lahan gambut di dekat permukiman.
Kebakaran yang terjadi sejak akhir pekan lalu belum benar-benar padam. Bara api di dalam lapisan gambut masih menyala dan terus mengeluarkan asap, meskipun api di permukaan telah dipadamkan. Kondisi ini membuat kualitas udara menurun drastis dan mengganggu aktivitas warga.
Salah satu kawasan yang paling terdampak adalah Perumahan Zaira Permai. Citra (37), warga setempat, mengaku sudah dua hari merasakan sesak akibat asap yang tak kunjung hilang.
“Bau asap kebakaran gambut sangat menyengat, bikin sakit hidung dan tenggorokan. Karena lokasi kebakaran dekat dari rumah saya,” ujarnya, Senin (10/11/2025).
Citra bahkan mengalami demam setelah terpapar kabut asap. “Hari pertama kebakaran itu asapnya parah sekali. Abu kebakaran beterbangan memenuhi teras rumah. Saya sekarang lagi demam, mungkin faktor asap. Tenggorokan sakit, batuk, dan napas sesak. Kemarin sudah bawa berobat, agak sedikit mendingan,” tambahnya.
Kekhawatiran terbesar muncul karena anaknya yang baru berusia 2,5 tahun ikut terpapar. “Pagi itu bau asap menyengat sekali. Sudah tutup pintu, tapi masih masuk ke dalam rumah. Saya khawatir anak masih kecil, rentan terpapar asap. Makanya kami di Kampar saja tutup semua pintu,” ucapnya.
Ia juga menyesalkan kurangnya respons dari pemerintah daerah. “Saya rasa sudah banyak warga yang terdampak asap ini. Tapi, sejauh ini belum ada petugas kesehatan yang datang mengecek. Dari desa pun tak ada kasih bantuan masker. Saya harap pemerintah lebih serius menangani dampak kebakaran ini,” keluhnya.
Keluhan serupa disampaikan Hera (40), warga lain yang setiap hari harus berhadapan dengan udara tidak sehat. “Tadi saya antar anak sekolah, bau asap menyengat. Kalau tak pakai masker, sesak napas kami,” tuturnya.
Kebakaran di Jalan Yuzura, Desa Rimbo Panjang, diketahui terjadi sejak Sabtu (08/11/2025). Titik api berjarak sekitar 100 meter dari permukiman, tepat di antara Perumahan Zaira Permai dan Marwah. Warga sempat panik dan berhamburan keluar rumah.
Hingga kini, tim gabungan dari TNI, Polri, dan Manggala Agni Daops Sumatera IV/Pekanbaru masih berupaya memadamkan api. Namun, keterbatasan personel dan kondisi lahan gambut yang sulit dijangkau membuat proses pemadaman berjalan lambat. Sementara itu, udara di sekitar permukiman tetap tercemar dan mengancam kesehatan masyarakat. []
Diyan Febriana Citra.

