MALUKU – Gempa bumi berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang wilayah Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, pada Rabu (12/11/2025) dini hari. Meski cukup terasa oleh warga, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Dalam laporan resminya, BMKG menyebut pusat gempa berada di darat, tepatnya 60 kilometer barat laut Kepulauan Aru dengan kedalaman 10 kilometer. Guncangan terjadi sekitar pukul 04.23 WIB dan dirasakan cukup kuat oleh masyarakat di Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru.
“#Gempa Mag:5.5, 12-Nov-25 04:23:32 WIB, Lok:5.30 LS,133.93 BT (60 km Barat Laut KEP.ARU-MALUKU), Kedalaman:10 Km, tidk berpotensi tsunami #BMKG,” tulis BMKG melalui akun X (Twitter) resminya, @infoBMKG, Rabu (12/11/2025).
Berdasarkan laporan sementara, guncangan gempa masuk dalam kategori III MMI (Modified Mercalli Intensity), yang artinya getarannya dirasakan nyata di dalam rumah, seolah ada truk besar yang melintas. Sejumlah warga di Dobo mengaku sempat terbangun akibat getaran tersebut, meski tidak sampai menyebabkan kepanikan.
“Kami sempat keluar rumah karena getarannya cukup terasa. Tapi setelah beberapa menit, semuanya kembali tenang,” ujar Sinta, salah satu warga Dobo.
Hingga kini, belum ada laporan resmi terkait kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Meski demikian, aparat pemerintah daerah dan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Aru tetap melakukan pemantauan di sejumlah titik.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Warga juga diminta selalu memantau informasi resmi dari lembaga berwenang.
“Gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami, tetapi masyarakat diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan,” tulis BMKG dalam keterangan lanjutan.
Sebagai wilayah yang berada di kawasan rawan gempa, Kepulauan Aru memang kerap merasakan aktivitas seismik dari pergerakan lempeng di timur Indonesia. Para ahli mengingatkan pentingnya edukasi kesiapsiagaan bencana agar masyarakat dapat merespons cepat tanpa kepanikan setiap kali gempa terjadi. []
Diyan Febriana Citra.

