Dua Pekerja Proyek Terseret Arus Sungai di Jembrana, Satu Ditemukan Tewas

Dua Pekerja Proyek Terseret Arus Sungai di Jembrana, Satu Ditemukan Tewas

Bagikan:

JEMBRANA — Tragedi terjadi di aliran Sungai Bilukpoh, Banjar Penyaringan, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, pada Rabu (12/11/2025) sore. Dua pekerja proyek rehabilitasi bendung Tlepus terseret arus deras saat mandi usai bekerja. Satu di antaranya ditemukan meninggal dunia, sementara satu lainnya masih dalam pencarian hingga malam hari.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, membenarkan kejadian tersebut.

“Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.15 Wita. Saat itu, dua pekerja proyek rehabilitasi bendung Tlepus, yakni Syahrudy Rizqy Tampu Bolon dan Abdurrahman Agus, sedang mandi di sungai setelah bekerja,” jelasnya.

Menurutnya, arus sungai tiba-tiba meningkat akibat hujan deras di wilayah hulu. “Kedua korban sedang mandi, namun dalam waktu singkat arus sungai tiba-tiba meninggi akibat hujan deras di hulu. Korban tidak sempat menyelamatkan diri dan terbawa arus deras banjir,” ungkapnya.

Peristiwa tersebut disaksikan oleh rekan mereka, Abdul Rozak Agus Maulana, yang langsung berteriak meminta pertolongan. Seorang pekerja lain, Moch Riski Nanda Saputra, sempat mencoba menolong namun justru ikut terseret. Beruntung, Moch Riski berhasil menyelamatkan diri dan segera dibawa ke Puskesmas 1 Mendoyo untuk mendapatkan perawatan medis.

Begitu mendapat laporan, tim gabungan dari berbagai unsur termasuk TRC dan Pusdalops BPBD Jembrana, Polsek Mendoyo, Polres Jembrana, Basarnas, Polairud, PMI, Babinsa, serta relawan langsung diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.

Sekitar pukul 18.33 Wita, tim berhasil menemukan salah satu korban, Syahrudy Rizqy Tampu Bolon (46), dalam kondisi tidak bernyawa.

“Korban ditemukan di wilayah timur Kolam Renang Delod Berawah, Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo,” kata Agus Artana. Jenazah kemudian dievakuasi ke RSU Negara untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara itu, rekan korban, Abdurrahman Agus (57), masih belum ditemukan hingga malam hari. Pencarian terpaksa dihentikan sementara karena kondisi sudah gelap dan akan dilanjutkan esok pagi. “Situasi sudah malam, sehingga tim gabungan menyepakati pencarian dilanjutkan besok pagi (hari ini),” ujarnya.

BPBD Jembrana juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan menghindari aktivitas di sekitar sungai saat hujan deras. Debit air yang meningkat secara tiba-tiba kerap menjadi penyebab utama insiden serupa. “Kami mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di aliran sungai ketika hujan turun deras di wilayah hulu,” tegas Agus Artana.

Musim hujan yang mulai intens di wilayah Bali barat memang meningkatkan risiko banjir dan arus deras di sejumlah sungai. Pemerintah daerah mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda potensi bencana di sekitar lingkungan masing-masing. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Kasus