KEDIRI — Suasana malam di kawasan Pasar Jabang, Desa Sidomulyo, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, mendadak mencekam setelah api membakar sebuah pom mini pada Rabu (12/11/2025) sekitar pukul 21.30 WIB. Kebakaran yang diduga berawal dari korsleting listrik itu tidak hanya menghanguskan pom mini, tetapi juga melalap tiga bangunan usaha di sekitarnya, termasuk toko kelontong 24 jam.
Dua orang dilaporkan mengalami luka bakar ringan akibat insiden tersebut. Warga sekitar yang panik berusaha memadamkan api dengan alat seadanya sebelum akhirnya petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.
Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri, Kaleb Untung Satrio Wicaksono, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 21.36 WIB. Tim pemadam langsung bergerak cepat untuk mencegah api merembet lebih luas.
“Kami kirimkan dua unit mobil damkar masing-masing dari pos Ngadiluwih dan pos Grogol,” ujar Kaleb pada Kamis (13/11/2025).
Tak lama berselang, satu unit tambahan dari Damkar Kota Kediri juga diterjunkan guna memperkuat upaya pemadaman. “Kebakaran ini cukup berisiko karena terjadi di area pasar yang padat aktivitas dan banyak bahan mudah terbakar,” tambah Kaleb.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, api diduga muncul akibat konsleting listrik di bagian mesin pengisian bahan bakar. Percikan listrik memicu ledakan kecil sebelum api menjalar cepat ke bangunan utama toko kelontong dan dua ruko di sebelahnya.
“Mulanya diduga konsleting di area pom mini, membakar pom mini, lalu api merambat ke dalam toko,” jelas Kaleb yang juga membawahi unit pemadam kebakaran.
Petugas bersama warga membutuhkan waktu hampir satu jam untuk memastikan seluruh titik api benar-benar padam. Upaya pendinginan dilakukan hingga larut malam untuk mencegah bara api kembali menyala.
Akibat insiden ini, pom mini dan tiga unit bangunan usaha hangus total, sementara dua pemilik toko menderita luka ringan di tangan dan kaki. Mereka langsung mendapat perawatan medis setelah dievakuasi oleh warga dan petugas.
Pemerintah Kabupaten Kediri kini berkoordinasi dengan pengelola pasar dan aparat desa untuk memperketat pengawasan terhadap instalasi listrik di kawasan usaha.
“Kami imbau seluruh pemilik kios dan pedagang agar melakukan pengecekan rutin terhadap sambungan listrik guna mencegah kejadian serupa,” kata Kaleb.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak menyepelekan potensi bahaya korsleting, terutama pada bangunan yang beroperasi 24 jam dan memiliki banyak peralatan elektronik. []
Diyan Febriana Citra.

