ACEH – Aktivitas seismik kembali terasa di wilayah barat Aceh pada Jumat (14/11/2025) dini hari ketika gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang kawasan tersebut. Peristiwa yang terjadi pada sekitar pukul 03.07 WIB itu sempat membangunkan sejumlah warga yang merasakan getaran cukup kuat, terutama di wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui pernyataan resminya di akun X mengonfirmasi lokasi gempa berada di perairan barat Aceh Jaya.
“#Gempa (UPDATE) Magnitudo :4.9, 14-Nov-25 03:07:21 WIB, Lok:4.68 LU, 95.46 BT (Pusat gempa berada di laut 14 km Barat Calang- Aceh Jaya), Kedalaman: 27 Km,” kata BMKG, lewat akun X resminya. Informasi ini menjadi acuan utama bagi otoritas daerah dan masyarakat yang tengah memantau perkembangan aktivitas tektonik di wilayah rawan gempa tersebut.
Meski kekuatannya tergolong menengah, gempa ini menimbulkan sensasi guncangan yang berbeda di sejumlah kabupaten. Data intensitas guncangan menunjukkan distribusi kekuatan gempa yang cukup luas, terutama karena pusat gempat berada di laut namun cukup dekat dengan permukiman padat di pesisir barat Aceh. Getaran tercatat dalam berbagai skala MMI, yang menggambarkan tingkat guncangan yang dirasakan warga.
Menurut pemantauan BMKG, gempa kali ini dirasakan dengan intensitas MMI IV (ringan) di Aceh Besar, wilayah yang secara geografis cukup dekat dari sumber getaran. Sementara itu, MMI III (lemah) dirasakan di Banda Aceh dan Pidie Jaya, di mana sebagian warga melaporkan sempat merasakan guncangan singkat. Adapun Pidie mencatat intensitas MMI II-III, dan Bener Meriah mencatat getaran MMI II, yang umumnya dirasakan seperti getaran halus oleh sebagian kecil masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban akibat gempa tersebut. Pihak berwenang masih memantau kondisi lapangan, terutama di wilayah pesisir yang berdekatan dengan pusat gempa. Meski demikian, BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami karena tidak memiliki energi vertikal yang signifikan.
Sejumlah warga mengaku terbangun akibat guncangan yang terasa cukup jelas, terutama di daerah yang menerima intensitas MMI lebih tinggi. Di media sosial, beberapa pengguna juga melaporkan sensasi gempa yang mereka rasakan, meskipun sebagian besar menyatakan situasi kembali normal beberapa menit setelahnya.
Peristiwa ini kembali mengingatkan masyarakat Aceh akan pentingnya kewaspadaan terhadap gempa, mengingat wilayah tersebut berada di jalur pertemuan lempeng tektonik aktif. Edukasi kesiapsiagaan bencana pun terus diimbau oleh berbagai pihak agar masyarakat tetap tenang namun tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. []
Diyan Febriana Citra.

