OJK Bidik Kapitalisasi Pasar Modal Capai 70 Persen PDB pada Akhir 2025

OJK Bidik Kapitalisasi Pasar Modal Capai 70 Persen PDB pada Akhir 2025

Bagikan:

BALI – Optimisme terhadap pertumbuhan pasar modal Indonesia kembali menguat setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan proyeksi terbaru mengenai capaian kapitalisasi pasar. Dalam acara Capital Market Journalist Workshop–Media Gathering 2025 di Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (15/11/2025), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menegaskan bahwa nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia berada sangat dekat dengan target yang ditetapkan untuk akhir tahun.

Saat ini, kapitalisasi pasar modal telah mencapai 69,18 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dengan capaian tersebut, OJK menilai pencapaian 70 persen dari PDB dapat terwujud dalam waktu dekat.

“Tinggal sedikit lagi, sekarang sudah 69,18 persen (PDB), mudah-mudahan sebelum akhir tahun sudah mencapai 70 persen (PDB),” ujar Inarno. Ia menekankan bahwa perkembangan ini mengindikasikan kuatnya kepercayaan investor dan meningkatnya peran pasar modal sebagai sumber pendanaan nasional.

Capaian tersebut juga melampaui sasaran yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025–2029. Dalam dokumen tersebut, pemerintah menargetkan kapitalisasi pasar modal mencapai 68 persen dari PDB pada 2029. Namun kondisi aktual menunjukkan bahwa target itu telah terlampaui empat tahun lebih cepat.

“Syukur alhamdulillah kita enggak perlu menunggu 2029 saat ini sudah menyentuh 69,18 persen dari PDB,” ujar Inarno menambahkan.

Data penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (14/11/2025) menunjukkan kapitalisasi pasar telah berada di kisaran Rp15.316 triliun. Penguatan tersebut berjalan seiring dengan naiknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 18,23 persen year-to-date ke level 8.370,44. Kenaikan IHSG ini dinilai sebagai sinyal positif dari pasar, sekaligus cerminan respons investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.

Di sisi lain, estimasi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF) per 10 Januari 2025 mencapai 1,49 triliun dolar AS atau sekitar Rp24 kuadriliun. Nilai PDB tersebut menjadi tolok ukur dalam melihat perbandingan kapitalisasi pasar modal terhadap ukuran ekonomi nasional.

BEI juga melaporkan perkembangan positif pada aspek likuiditas perdagangan. Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencapai Rp16,46 triliun per 24 Oktober 2025, meningkat 28 persen dari posisi RNTH pada akhir 2024 yang berada di level Rp12,85 triliun. Pertumbuhan tersebut menandakan bahwa aktivitas perdagangan saham semakin dinamis dan didukung oleh minat investor yang terus bertambah.

Secara keseluruhan, tren penguatan ini memperlihatkan bahwa pasar modal Indonesia tidak hanya terus bertumbuh, tetapi juga bergerak lebih cepat dari proyeksi jangka menengah pemerintah. OJK berharap percepatan ini dapat menjadi fondasi bagi penguatan peran pasar modal dalam perkembangan ekonomi nasional serta mendukung inklusi investasi di kalangan masyarakat. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews