SAMARINDA – Polres Samarinda akhirnya memberikan klarifikasi resmi usai sebuah video iring-iringan jenazah yang memperlihatkan aksi pemukulan terhadap pengendara motor viral dan menuai beragam reaksi dari masyarakat. Video tersebut menyebar cepat di berbagai platform media sosial sejak akhir pekan lalu dan memancing perhatian warganet.
Wakil Kepala Polres (Waka Polres) Samarinda, AKBP Heri Rusyaman, memastikan bahwa pihaknya langsung melakukan penelusuran begitu mengetahui insiden tersebut dari laporan masyarakat dan maraknya perbincangan warganet. Ia menegaskan bahwa kepolisian bergerak cepat untuk memastikan fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan.
“Terkait iring-iringan yang mungkin ada salah satu pengendara motor yang viral, kalau saya lihat juga di media sosial karena mungkin dianggap menghalangi iring-iringan,” ujarnya pada Senin (17/11/2025) pagi.
Heri menuturkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung dan polisi akan menggali kedua sisi kejadian secara objektif. Menurutnya, penting untuk mengetahui apakah pengendara motor yang tampak dipukul itu benar-benar menghalangi rombongan atau justru menjadi korban dari tindakan yang keliru.
“Tentu, kalau secara hukum apakah kita lihat nanti hasil penyelidikan, apakah si pelanggar ini betul-betul menghalangi atau pengendara motor ini menghalangi iring-iringan dengan sengaja atau tidak sengaja, kita lihat nanti atau si korban yang atau mungkin apa yang kena pukulan secara viral ini menjadi korban,” katanya.
Heri sekaligus menegaskan komitmen Polres Samarinda dalam memberikan pelayanan terbaik, terutama dalam pengamanan dan pengawalan di jalan raya. “Tentu yang paling penting adalah bahwa kita menghimbau kepada masyarakat khususnya bahwa kepolisian akan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, salah satu adalah pengawalan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa masyarakat dapat meminta bantuan polisi jika membutuhkan pengawalan, termasuk saat mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhir, agar perjalanan berlangsung aman dan tidak memicu konflik di jalan. “Apabila dibutuhkan pengawalan untuk mengiringi jenazah ke tempat penguburan bisa menghubungi kami,” katanya.
Lebih lanjut, Heri menyoroti kebiasaan sebagian masyarakat yang memilih melakukan pengawalan sendiri tanpa memahami aturan yang berlaku. Menurutnya, hal tersebut kerap memicu tindakan berlebihan hingga berpotensi membahayakan pengguna jalan lain. “Cuma sekarang ini mungkin banyak yang dari pihak masyarakat sendiri yang mengawal tanpa mengikuti aturan yang ada,” ujarnya.
Ia menilai bahwa ketidaktahuan masyarakat soal prosedur resmi pengawalan menjadi salah satu penyebab munculnya tindakan arogan di lapangan.
“Karena ya saya yakin dari masyarakat belum tahu prosedur pengawalan seperti apa, dan yang paling penting tolong jangan arogan,” katanya.
Terkait dugaan pemukulan dalam video viral tersebut, Heri menegaskan bahwa pihak kepolisian siap menindaklanjuti apabila ada pihak yang merasa dirugikan.
“Yang jelas kita tunggu, kalau dari korban melaporkan terkait pemukulannya, kita akan proses, kita akan selidiki,” ujarnya.
Ia berharap kejadian serupa tidak terulang dan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya tertib berkendara, termasuk dalam kegiatan pengawalan apa pun.
“Kita menghimbau jangan sampai kedepannya terulang lagi, dan yang paling penting itu tadi, sikap arogansi dalam rangka pengawalan jenazah atau mungkin apa, kegiatan yang lain,” katanya. []
Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Agnes Wiguna

