BANDAR LAMPUNG – Suasana di Jalan Sri Krisna, Kecamatan Rajabasa, mendadak mencekam pada Jumat (21/11/2025) pagi setelah warga menemukan seorang lansia bernama Marso dalam kondisi tidak bernyawa di dalam rumahnya. Peristiwa itu memicu kepanikan warga setempat, sebab korban diduga tewas akibat kekerasan yang dilakukan oleh putranya sendiri.
Menurut keterangan sejumlah tetangga, insiden tragis tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Warga awalnya mendengar suara teriakan dari dalam rumah korban. Teriakan itulah yang membuat para tetangga segera bergegas ke lokasi. Namun sesampainya di sana, mereka mendapati pintu rumah dalam keadaan tidak terkunci dan korban sudah tergeletak dengan luka di bagian leher.
“Korban ditemukan sudah meninggal, ada luka di leher,” ujar Lasmi, tetangga korban, yang menjadi salah satu saksi pertama di lokasi kejadian.
Beberapa warga lainnya menuturkan bahwa sesaat setelah teriakan terdengar, anak korban yang berinisial RTM terlihat keluar dari rumah dengan tergesa-gesa. Salah satu warga bahkan mengaku melihat pria itu membawa sebilah golok sambil berjalan ke arah belakang rumah, sehingga membuat warga semakin curiga akan keterlibatannya.
“Dia pergi ke arah belakang sambil bawa golok,” ungkap seorang warga lain yang menyaksikan kejadian tersebut dari luar pagar rumah.
Belum diketahui secara pasti apa yang memicu dugaan tindak kekerasan tersebut. Namun warga sekitar menuturkan bahwa hubungan korban dengan anaknya memang beberapa kali terlihat tegang. Meski demikian, mereka tidak menyangka pertengkaran rumah tangga itu akan berujung pada tragedi yang merenggut nyawa seorang ayah.
Pihak kepolisian yang menerima laporan langsung menuju lokasi dan menutup area sekitar rumah untuk keperluan penyelidikan. Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, membenarkan adanya peristiwa dugaan pembunuhan tersebut. Ia memastikan kasus itu kini ditangani oleh Satreskrim Polresta Bandar Lampung.
“Benar, sedang ditangani dan diselidiki oleh Satreskrim Polresta Bandar Lampung,” tutur Yuni melalui keterangan resmi kepada media.
Ia menambahkan bahwa tim Inafis bersama Satreskrim telah melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengumpulkan barang bukti awal. Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung guna dilakukan pemeriksaan forensik lebih lanjut.
Meski dugaan awal mengarah kepada putra korban, pihak kepolisian belum menyimpulkan motif maupun kronologi lengkap. Proses penyelidikan masih berlangsung, termasuk upaya pengejaran terhadap RTM yang hingga kini tidak berada di lokasi.
Kasus ini kembali menyoroti pentingnya penanganan persoalan kekerasan dalam keluarga yang kerap luput dari perhatian lingkungan sekitar. Warga setempat berharap polisi dapat segera mengungkap pelaku dan motif di balik tragedi yang menggemparkan permukiman tersebut. []
Diyan Febriana Citra.

