63 Ribu Siswa Kaltim Terima Seragam Gratis Akhir November 2025

63 Ribu Siswa Kaltim Terima Seragam Gratis Akhir November 2025

Bagikan:

SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung keberlangsungan pendidikan melalui program seragam sekolah gratis bagi siswa SMA, SMK, dan SLB. Bantuan yang juga menyasar madrasah negeri maupun swasta ini dijadwalkan mulai disalurkan pada akhir November 2025, mencakup lebih dari 63.000 penerima di seluruh kabupaten/kota.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Rahmat Ramadhan, menjelaskan bahwa rangkaian persiapan penyaluran kini memasuki tahap akhir. Administrasi pengadaan, pengecekan kualitas barang, serta penuntasan proses sortir sedang berlangsung terpusat di Balikpapan.

“Insya Allah akhir bulan sampai Desember sudah bisa kami distribusikan secara bertahap. Kami pastikan semua berjalan sesuai prosedur,” ujarnya, Selasa (25/11/2025).

Rahmat menekankan bahwa pendataan ukuran seragam menjadi tahapan krusial sebelum distribusi dilakukan. Setiap siswa didata secara rinci mulai dari ukuran baju, celana, sepatu, hingga jumlah siswi pengguna jilbab. Menurutnya, langkah ini penting agar pengadaan tidak menghasilkan seragam yang tidak sesuai ukuran dan berpotensi membuang anggaran.

“Pendataan ukuran dilakukan sejak awal. Termasuk berapa siswa yang pakai jilbab dan yang tidak,” ucapnya.

Terkait anggapan bahwa penyaluran bantuan berjalan lambat, Rahmat menegaskan bahwa kehati-hatian mutlak diperlukan. Ia menilai ketepatan kualitas dan kesesuaian ukuran lebih penting daripada percepatan distribusi tanpa memastikan kelayakan barang. Setiap seragam yang tiba akan diperiksa ulang oleh tim provinsi sebelum dikirimkan ke daerah.

Proses distribusi nantinya dilakukan secara bertahap, menyesuaikan kesiapan sekolah sebagai titik akhir penerimaan barang.

“Dikumpulkan dulu, diperiksa tim provinsi. Setelah itu baru diteruskan ke daerah masing-masing. Semua tetap dalam pengawasan kami,” tuturnya.

Pola distribusi seperti tahun sebelumnya dinilai efektif karena mampu menghindari penumpukan barang di gudang dan meminimalkan risiko salah kirim.

Seluruh siswa yang termasuk kategori penerima akan mendapatkan paket seragam lengkap, baik yang berasal dari sekolah negeri maupun swasta. Untuk jenjang SLB, bantuan disesuaikan dengan struktur pendidikan yang mencakup setara SD hingga SMA. Meski demikian, Rahmat mengakui dinamika data siswa tidak bisa dihindarkan. Mutasi, perpindahan sekolah, hingga kedatangan siswa baru seringkali mengubah jumlah calon penerima di tengah proses berjalan. Oleh sebab itu, Disdikbud menyiapkan stok cadangan dalam jumlah terbatas untuk mengantisipasi perubahan tersebut.

Rahmat memastikan bahwa sekolah tidak dibebani pungutan apa pun selama proses distribusi berlangsung. “Sekolah hanya memastikan penerimanya sesuai data. Tidak ada pungutan apa pun,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa seluruh rangkaian distribusi berada di bawah pengawasan pemerintah provinsi, sementara sekolah hanya melakukan pencocokan data penerima.

Program seragam gratis ini merupakan bagian dari upaya meringankan beban orang tua, terutama menghadapi tahun ajaran baru yang membutuhkan banyak pengeluaran. Meski kondisi fiskal daerah sedang diperketat, Rahmat memastikan komitmen pemerintah provinsi tidak berubah. Ia berharap distribusi berjalan lancar dan tepat sasaran sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan lebih nyaman.

“Seragam itu bagian dari kesiapan siswa di sekolah. Harapan kami distribusinya tertib dan tepat sasaran,” ujarnya. Ia pun meminta masyarakat bersabar karena seluruh proses sedang berjalan. “Semua sedang berjalan. Insya Allah aman,” kata Rahmat menutup penjelasannya. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews