Kebakaran Hebat Lahap Gudang Daswol di Pringapus

Kebakaran Hebat Lahap Gudang Daswol di Pringapus

Bagikan:

UNGARAN – Kebakaran hebat melanda sebuah gudang pengolahan daswol atau limbah kain di Wonoyoso, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Kamis (27/11/2025) dini hari. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 04.30 WIB dan menghanguskan puluhan ton bahan tekstil yang tersimpan di dalam bangunan seluas 200 meter persegi tersebut.

Gudang yang diketahui milik seorang warga bernama Agus Sadewo itu menjadi perhatian warga sekitar setelah asap tebal terlihat mengepul dari bagian dalam bangunan. Menurut Komandan Regu B Damkar Ungaran, Satpol PP Kabupaten Semarang, Mujiyanto, warga sempat berinisiatif melakukan pemadaman awal sebelum petugas pemadam tiba.

“Warga awalnya melihat gudang penggilingan daswol tersebut mengeluarkan asap dan terbakar. Mereka berupaya memadamkan dengan APAR dan semprotan air sumur,” ujar Mujiyanto.

Namun, upaya warga tidak mampu menghambat cepatnya api merambat. Material daswol yang merupakan limbah kain kering diketahui sangat mudah tersulut dan memperbesar kobaran api dalam waktu singkat. Kondisi inilah yang membuat warga memilih meminta bantuan Damkar untuk penanganan lebih lanjut.

Karena sifat material tersebut, dampak kebakaran menjadi cukup besar. “Diperkirakan ada 20 ton daswol yang terbakar, karena sifat bahan yang mudah terbakar sehingga cepat merambat,” jelas Mujiyanto menjelaskan besarnya kerugian dari insiden ini.

Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Semarang mengerahkan beberapa unit kendaraan pemadam dari Pos Bergas, Ungaran, Ambarawa, dan Bawen. Dukungan tambahan juga diberikan oleh BPBD Kabupaten Semarang, personel Polri, serta warga yang turut membantu proses pemadaman dan pengamanan lokasi.

Kobaran api akhirnya dapat dikendalikan sekitar pukul 05.30 WIB. Mujiyanto menegaskan bahwa penyebaran api berhasil dicegah sehingga tidak menjalar ke bangunan lain di sekitar gudang.

“Api padam pukul 05.30 WIB, tidak merembet ke objek lain dan bisa ditangani dengan baik. Penyebab kebakaran diduga dari mesin penggilingan yang mengeluarkan api,” ujarnya.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kebakaran ini menimbulkan kerugian besar bagi pemilik gudang. Selain bahan-bahan yang hangus, mesin dan instalasi di dalam bangunan juga mengalami kerusakan akibat panas tinggi. Proses pendinginan dan pemeriksaan sisa api dilakukan hingga pagi hari demi memastikan tidak ada titik panas yang berpotensi memicu kebakaran ulang.

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya aktivitas produksi limbah kain di wilayah tersebut. Banyak pelaku usaha kecil dan menengah memanfaatkan gudang serupa untuk mengolah limbah tekstil menjadi bahan baku baru. Kebakaran ini kembali menjadi pengingat bagi para pelaku usaha mengenai pentingnya perawatan mesin, pengecekan instalasi listrik, serta penerapan standar keamanan kebakaran di tempat produksi. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Kasus