Gibran Tinjau Pengungsian Agam dan Serahkan Bantuan

Gibran Tinjau Pengungsian Agam dan Serahkan Bantuan

Bagikan:

AGAM – Kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (04/12/2025), menjadi perhatian warga yang sejak beberapa hari terakhir bertahan di lokasi pengungsian akibat banjir bandang. Gibran hadir pada pagi hari, sekitar pukul 07.30 WIB, langsung menuju salah satu kantung pengungsian yang dikelola Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kedatangan Gibran tidak hanya untuk menyerahkan bantuan, tetapi juga untuk melihat secara langsung kondisi para pengungsi yang masih terdampak cuaca ekstrem. Di lokasi itu, Gibran menyalurkan beragam kebutuhan pokok, mulai dari makanan siap saji hingga perlengkapan dasar yang dibutuhkan untuk bertahan di pengungsian.

Salah satu momen yang menarik perhatian terjadi ketika Gibran memberikan mainan kepada anak-anak. “Ada boneka yang diberikan Gibran ke anak pengungsi banjir,” demikian laporan dari petugas di lapangan. Tak hanya boneka, ia juga membawa buku tulis yang dibagikan kepada anak-anak yang sejak bencana melanda harus meninggalkan rumah dan sekolah mereka.

Selama kunjungannya, Gibran tidak sekadar menyerahkan bantuan. Ia meluangkan waktu untuk berbincang dengan para pengungsi dari berbagai desa yang terdampak. Dengan membawa buku catatan kecil, Gibran menuliskan satu per satu keluhan warga. Banyak dari penyintas bencana itu mengungkapkan kebutuhan tambahan seperti tempat tinggal sementara, selimut, serta akses yang lebih baik ke layanan kesehatan.

Selain berdialog dengan warga, Gibran juga mendengarkan penjelasan mengenai situasi terkini dari Pemerintah Kabupaten Agam dan unsur terkait lain. Dalam kesempatan itu, ia didampingi anggota DPR dari Partai Gerindra asal Sumatera Barat, Andre Rosiade, yang turut memberi masukan terkait penanganan bencana di wilayah tersebut.

BNPB melaporkan bahwa bencana banjir bandang dan tanah longsor tidak hanya terjadi di Sumatera Barat, melainkan juga di Aceh dan Sumatera Utara. Per 3 Desember 2025, jumlah korban meninggal dari tiga provinsi tersebut telah mencapai 770 orang. Di Sumatera Barat saja, terdapat 194 korban jiwa, sementara 111 orang masih berstatus hilang dan dalam proses pencarian.

Data BNPB juga menyebutkan bahwa sebanyak 140.500 warga Sumatera Barat terdampak secara langsung akibat bencana tersebut. Banyak dari mereka masih tinggal di pengungsian lantaran rumah dan fasilitas umum rusak berat, terutama di kawasan yang dilanda banjir bandang.

Di tengah situasi darurat ini, kunjungan pejabat pemerintah dianggap sebagai bagian dari upaya memastikan penanganan bencana berjalan sesuai kebutuhan masyarakat. Warga berharap bantuan tidak hanya berhenti pada distribusi logistik, tetapi juga diikuti dengan pemulihan jangka panjang, termasuk perbaikan infrastruktur dan mitigasi risiko bencana ke depan. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews