Gempa 5,3 SR Guncang Sumba Barat, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa 5,3 SR Guncang Sumba Barat, Tidak Berpotensi Tsunami

Bagikan:

KUPANG – Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,3 pada Sabtu (06/12/2025) pukul 04.42 Wita. Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyampaikan bahwa episenter gempa berada pada koordinat 10,57 derajat lintang selatan dan 119,33 derajat bujur timur, berlokasi di laut sekitar 88 kilometer barat daya Kota Wanokaka, dengan kedalaman 44 kilometer.

“Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Samudera Hindia (intra slab),” jelas Daryono dalam keterangan tertulis. Jenis gempa ini umumnya menimbulkan guncangan dirasakan oleh masyarakat di wilayah sekitar, meski tidak selalu menimbulkan kerusakan besar.

Berdasarkan peta guncangan (shakemap) BMKG, wilayah yang merasakan dampak guncangan berada di daerah Wanokaka, Lamboya, dan Laboya Barat, dengan skala intensitas III hingga IV MMI (Modified Mercalli Intensity). Skala ini menunjukkan bahwa guncangan dirasakan oleh orang banyak, benda ringan bergoyang, namun bangunan yang kokoh cenderung aman.

Hingga saat ini, BMKG belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa tersebut. Daryono menegaskan, hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, sehingga masyarakat dapat tetap tenang, tetapi tetap waspada.

Sampai pukul 04.57 Wita, monitoring BMKG juga belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock). Meski demikian, BMKG selalu mengimbau warga di wilayah rawan gempa untuk tetap menerapkan langkah-langkah mitigasi bencana, seperti menjauhi bangunan tinggi saat terjadi guncangan, menyiapkan jalur evakuasi, dan menyimpan informasi kontak darurat.

Fenomena gempa tektonik di Sumba Barat ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam. Masyarakat diharapkan memahami karakteristik gempa tektonik, termasuk gempa dangkal yang bisa terjadi tiba-tiba. Selain itu, edukasi terkait potensi tsunami juga sangat penting untuk wilayah pesisir meski kali ini tidak ada ancaman gelombang ekstrem.

Gempa bumi di Sumba Barat sekaligus menunjukkan pentingnya pemantauan kontinu oleh BMKG dan lembaga terkait. Informasi cepat dan akurat, seperti yang diberikan BMKG, membantu pemerintah daerah dan warga untuk segera menilai risiko, mengantisipasi potensi bahaya, dan melakukan langkah-langkah mitigasi yang tepat.

Dengan demikian, meskipun guncangan terasa, warga Sumba Barat dapat beraktivitas dengan relatif aman, sembari tetap meningkatkan kesadaran akan risiko gempa dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan kejadian serupa di masa depan. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews