ACEH – Pertemuan antara Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, menjadi perhatian publik setelah keduanya tampak berbincang intens di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, Minggu (07/12/2025). Kehadiran Sjafrie saat itu merupakan bagian dari rangkaian mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja terkait penanganan bencana di Aceh.
Momen pertemuan tersebut kemudian dibagikan oleh Mualem melalui akun Instagram resminya, @muzakirmanaf1964. Dalam unggahan itu, terlihat keduanya duduk berdampingan di ruang tunggu bandara, terlibat dalam percakapan serius mengenai kondisi banjir yang masih melanda sejumlah wilayah di Aceh.
“Menceritakan kondisi banjir di Aceh kepada Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Minggu (07/12/2025),” demikian keterangan yang disampaikan Mualem melalui unggahan tersebut.
Dari foto yang dibagikan, tampak Mualem menjelaskan berbagai temuan lapangan yang ia peroleh selama memantau situasi. Ia memaparkan kondisi wilayah yang masih terisolasi akibat akses transportasi terputus, serta menggambarkan situasi di Aceh Tamiang yang disebutnya sebagai daerah dengan dampak banjir bandang paling parah. Dengan gestur tangan yang aktif dan ekspresi serius, Mualem memperlihatkan urgensi penanganan bencana yang tengah berlangsung.
Sementara itu, Sjafrie terlihat mendengarkan penjelasan tersebut dengan penuh perhatian. Sebagai Menhan yang sebelumnya juga telah meninjau langsung wilayah terdampak, termasuk kunjungannya ke Kabupaten Pidie Jaya pada Sabtu (29/11/2025), Sjafrie memahami betul skala bencana yang sedang dihadapi. Dalam dokumentasi Kemenhan, ia sebelumnya tampak turun ke lapangan, memastikan dukungan logistik dan koordinasi lintas instansi berjalan sesuai kebutuhan masyarakat.
Pertemuan di Bandara Sultan Iskandar Muda tersebut menjadi salah satu rangkaian komunikasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk merespons kondisi darurat secara cepat. Diskusi itu berlangsung cukup lama sebelum keduanya melanjutkan agenda peninjauan ke sejumlah lokasi yang masih terdampak banjir. Situasi darurat yang belum sepenuhnya pulih membuat koordinasi menjadi krusial, terutama dalam memastikan distribusi bantuan serta percepatan pembukaan akses wilayah yang masih terisolasi.
Setelah diskusi selesai, rombongan langsung bersiap menuju daerah terdampak untuk melakukan peninjauan lanjutan. Pemerintah daerah maupun pusat diharapkan mampu memperkuat sinergi agar penanganan bencana di Aceh dapat dilakukan secara lebih efektif dan tepat sasaran, mengingat kondisi cuaca yang masih berpotensi memicu genangan baru di beberapa titik.
Pertemuan Sjafrie dan Mualem di bandara tersebut menjadi simbol kolaborasi yang terus diupayakan pemerintah dalam menghadapi bencana yang melanda Aceh sejak akhir November 2025. Dengan banyaknya wilayah yang terdampak dan ribuan warga yang membutuhkan pertolongan, komunikasi intens antarpejabat menjadi faktor penting dalam mempercepat pemulihan di lapangan. []
Diyan Febriana Citra.

