Sopir Mengantuk, Truk Pupuk Terjun ke Sungai di Pantura Pati

Sopir Mengantuk, Truk Pupuk Terjun ke Sungai di Pantura Pati

Bagikan:

PATI – Kecelakaan lalu lintas tunggal kembali terjadi di jalur Pantura Jawa Tengah dan menyoroti faktor kelelahan pengemudi sebagai risiko serius di ruas padat logistik. Sebuah truk tronton bermuatan pupuk urea terjun ke Sungai Kaliombo setelah menabrak pembatas Jembatan Kaliombo, Desa Ketitangwetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, pada Sabtu (13/12/2025) sekitar pukul 03.00 WIB. Insiden ini diduga kuat dipicu kondisi sopir yang mengantuk usai perjalanan panjang tanpa jeda istirahat memadai.

Truk bernomor polisi H 8237 OH tersebut mengangkut pupuk urea Pusri dari Palembang menuju Lasem, Kabupaten Rembang. Saat melintas di jalur Pantura Pati–Rembang yang relatif lengang dan diguyur hujan, kendaraan tiba-tiba oleng, menghantam pembatas jembatan hingga jebol, lalu terperosok ke aliran Sungai Kaliombo. Meski kendaraan mengalami kerusakan berat, sopir truk, Supriyanto (36), warga Rembang, berhasil menyelamatkan diri dan tidak mengalami luka serius.

Kepada petugas, Supriyanto mengungkapkan kondisi fisiknya sebelum kejadian. “Saya dari arah barat mau ke Lasem. Jalan sepi, hujan, saya ngantuk. Sudah dua hari dua malam belum istirahat, jadi baru sadar setelah truk jatuh ke sungai,” kata Supriyanto. Pengakuan ini mempertegas dugaan bahwa kelelahan menjadi faktor utama kecelakaan, terlebih perjalanan lintas provinsi yang ditempuh tanpa henti.

Dampak kecelakaan tidak hanya merusak kendaraan, tetapi juga memunculkan potensi gangguan lingkungan dan keselamatan sekitar. Kondisi truk dilaporkan ringsek parah, dengan bagian kepala dan badan berada di dalam sungai. Seluruh muatan pupuk urea tumpah dan tercecer ke dasar sungai, menimbulkan kekhawatiran terhadap kualitas air dan ekosistem perairan setempat.

Kapolsek Batangan, Iptu M. Setiawan, menegaskan urgensi penanganan cepat terhadap bangkai truk yang melintang di aliran sungai. “Sungai tersebut merupakan satu aliran dengan Sungai Gandam. Jika tidak segera dievakuasi, bangkai truk dikhawatirkan akan menghambat aliran air, berpotensi menyebabkan banjir di Desa Ketitangwetan dan ruas Jalan Pantura, terutama jika debit air Sungai Gandam sedang tinggi,” jelasnya. Pernyataan ini menegaskan bahwa aspek hidrologi menjadi pertimbangan penting dalam proses evakuasi.

Unit Laka Lantas Polresta Pati bersama personel Polsek Batangan segera melakukan pengamanan lokasi dan menyiapkan langkah evakuasi. Proses penanganan sempat memicu kepadatan lalu lintas di jalur Pantura Pati–Rembang karena sebagian badan jalan digunakan untuk aktivitas pengamanan dan persiapan alat berat. Kendaraan dari kedua arah dilaporkan melaju padat merayap hingga situasi berangsur terkendali.

Tidak adanya korban jiwa menjadi catatan positif dalam peristiwa ini. Namun, kejadian tersebut kembali mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap manajemen waktu kerja dan istirahat bagi pengemudi angkutan berat. Di sisi lain, aparat juga mengimbau perusahaan angkutan untuk memperketat pengawasan jadwal perjalanan dan kondisi pengemudi demi mencegah kecelakaan serupa, sekaligus meminimalkan risiko lingkungan akibat tumpahan muatan berbahaya. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Kasus