BANDUNG – Seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun berinisial IKAAP meninggal dunia setelah terseret arus deras saat berenang di Bendungan Penarungan, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (14/12/2025) sore. Peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WITA dan menimbulkan duka mendalam bagi keluarga serta rekan-rekan korban.
Insiden bermula ketika korban bersama lebih dari 19 orang temannya mengadakan kegiatan berkumpul di sekitar kawasan bendungan. Kelompok remaja tersebut diketahui bukan merupakan warga setempat dan datang ke lokasi hanya untuk menghabiskan waktu bersama. Dalam suasana santai itu, korban mengajak teman-temannya berenang di bendungan karena merasa kepanasan.
Sejumlah teman korban sebenarnya telah memberikan peringatan agar berenang di area pinggir bendungan. Mereka menyadari bahwa kondisi bendungan tidak sepenuhnya aman, terutama bagi orang yang tidak mengenal karakter arus air di lokasi tersebut. Namun, peringatan itu tidak diindahkan. Korban justru berenang ke bagian tengah bendungan yang memiliki arus lebih kuat.
Tak lama berselang, situasi berubah menjadi kepanikan. Teman-teman korban melihat IKAAP mulai kesulitan berenang dan terseret arus menuju bagian tengah bendungan. Upaya pertolongan spontan dilakukan oleh beberapa rekannya, namun derasnya arus membuat mereka tidak mampu menjangkau korban tanpa membahayakan diri sendiri.
Dalam kondisi panik, para remaja tersebut kemudian meminta bantuan warga sekitar. Namun, derasnya aliran air membuat warga juga tidak berani melakukan penyelamatan secara langsung. Kejadian tersebut akhirnya dilaporkan kepada pihak kepolisian dan Basarnas Bali untuk dilakukan evakuasi.
Pejabat Sementara (PS) Kasubsipenmas Polres Sihumas Polres Badung, Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti, menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.
“Bahwa korban terseret arus saat korban berenang ke tengah bendungan yang mana korban tidak bisa melawan arus sehingga terseret dan tenggelam, kemudian ditemukan meninggalkan dunia,” kata Ni Nyoman Ayu saat dikonfirmasi, Senin (15/12/2025).
Tim Basarnas Bali bersama aparat kepolisian langsung bergerak ke lokasi setelah menerima laporan. Proses pencarian dilakukan dengan mempertimbangkan faktor keselamatan petugas karena kondisi arus air yang deras dan tidak stabil. Setelah dilakukan pencarian selama kurang lebih dua jam, korban akhirnya ditemukan dan berhasil dievakuasi sekitar pukul 18.00 WITA.
Korban kemudian dievakuasi ke daratan dan dipastikan telah meninggal dunia. Jenazah selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemulasaraan lebih lanjut. Pihak kepolisian memastikan tidak ditemukan unsur kekerasan dalam peristiwa tersebut dan menyatakan kejadian ini murni sebagai kecelakaan.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan bahaya berenang di area bendungan atau perairan yang tidak diperuntukkan bagi aktivitas wisata. Aparat kepolisian dan pihak terkait mengimbau masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja, untuk lebih berhati-hati serta mematuhi peringatan keselamatan di lokasi perairan. []
Diyan Febriana Citra.

