BIREUEN — Bencana banjir dan longsor yang melanda Desa Pantee Lhong, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, menyisakan kerusakan parah sekaligus trauma mendalam bagi warga. Di tengah upaya pemulihan pascabencana, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep turun langsung meninjau lokasi terdampak pada Senin (15/12/2025), menyerap aspirasi warga, serta menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Kehadiran Kaesang di desa tersebut tidak sekadar bersifat seremonial. Ia diajak berkeliling menyusuri kawasan permukiman yang luluh lantak diterjang banjir bandang dan longsor. Jalanan desa yang sebelumnya beraspal kini tertutup lumpur tebal, sementara sejumlah rumah warga terlihat rusak berat bahkan tidak lagi berbentuk bangunan utuh.
Beberapa rumah tampak tenggelam oleh endapan lumpur, sedangkan lainnya lenyap tersapu arus banjir, hanya menyisakan pondasi. Warga setempat menyebut banjir yang terjadi bukan banjir biasa, melainkan peristiwa ekstrem yang datang di luar perkiraan.
Menurut penuturan salah satu warga, Jandri Zaldi, banjir mulai menggenangi permukiman sejak 26 November 2025. Namun, warga tidak pernah menyangka air akan naik sedemikian cepat dan tinggi.
“Banjir 5 meter, semua tidak menyangka air naik sebegitu tinggi. Itu lihat saja bekas air di tembok rumah sampai ke atap,” kata Jandri.
Dari pantauan di lapangan, dampak terparah terlihat di kawasan bantaran Sungai Peusangan. Wilayah yang sebelumnya padat permukiman kini berubah menjadi hamparan sungai tanpa jejak bangunan. Kepala Desa Pantee Lhong, Murizal, menjelaskan bahwa puluhan rumah warga hilang bersama tanah tempat berdirinya bangunan tersebut.
“Ini itu rumah semua. Rumahnya sejajar di sini. Ada sekitar 20 rumah tadinya. Bukan cuma rumah, tanahnya juga hilang,” kata Murizal kepada Kaesang.
Melihat kondisi tersebut, Kaesang menilai bahwa langkah relokasi menjadi solusi yang tidak dapat ditunda. Ia menegaskan, keselamatan warga harus menjadi prioritas utama mengingat lokasi permukiman lama berada di zona rawan bencana.
“Ini sudah pasti relokasi. Nanti saya ngomong ke Pak Wapres,” ucap Kaesang.
Ia menyatakan akan menyampaikan langsung usulan relokasi warga kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, agar penanganan pascabencana dapat dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, bukan hanya sebatas bantuan darurat.
Selain melakukan peninjauan, Kaesang juga membawa bantuan logistik menggunakan satu unit truk. Bantuan tersebut berisi kebutuhan pokok bagi para pengungsi, seperti beras, air mineral, mi instan, minuman energi, masker, popok bayi, serta pakaian baru.
Bantuan itu disambut warga dengan harapan, meskipun mereka menyadari bahwa pemulihan jangka panjang membutuhkan lebih dari sekadar logistik. Bagi warga Pantee Lhong, kepastian tempat tinggal yang aman menjadi kebutuhan paling mendesak setelah bencana menghapus jejak permukiman mereka.
Kunjungan ini menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan berbagai elemen masyarakat dalam merespons bencana alam. Relokasi, penataan daerah aliran sungai, serta mitigasi bencana ke depan menjadi pekerjaan rumah besar agar peristiwa serupa tidak kembali menelan korban dan harta benda warga. []
Diyan Febriana Citra.

