PASURUAN – Penemuan sesosok jasad perempuan di tepi Jalan Raya Malang–Pasuruan menggegerkan warga Desa Wonorejo, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (16/12/2025). Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di aliran sungai kecil yang berada tepat di pinggir jalan utama, dekat kawasan industri. Hingga kini, polisi masih berupaya mengungkap identitas dan penyebab kematian korban.
Lokasi penemuan berada di depan Pabrik PT Satoria, sebuah kawasan yang cukup ramai dilalui kendaraan. Jasad korban ditemukan dalam posisi telentang di dasar sungai yang sedang kering. Kedua lutut korban tampak tertekuk, sementara kondisi tubuh masih mengenakan pakaian lengkap. Yang menarik perhatian warga, korban juga masih memakai helm berwarna pink saat ditemukan.
Korban diketahui mengenakan jaket hoodie berwarna gelap dan celana panjang. Tidak ditemukan kartu identitas maupun barang pribadi lain yang dapat langsung mengungkap jati diri korban. Kondisi tersebut membuat aparat kepolisian harus bekerja ekstra untuk memastikan identitas perempuan muda tersebut.
Kapolsek Wonorejo AKP Sugiyanto menjelaskan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh seorang petani jagung yang hendak menuju sawah pada pagi hari. Penemuan itu kemudian dilaporkan kepada aparat setempat, yang langsung bergerak ke lokasi kejadian. Polisi segera memasang garis polisi untuk mengamankan area dan mencegah kerumunan warga.
“Ini masih dilakukan identifikasi oleh petugas Inafis Polres Pasuruan. Posisi korban berada di sungai dan masih lengkap dengan pakian serta helm,” kata Sugiyanto. Selang 45 menit setelah laporan diterima, tim Inafis Polres Pasuruan tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal.
Petugas melakukan pengambilan sidik jari guna mengidentifikasi korban. Namun, hingga pemeriksaan awal selesai, identitas korban belum berhasil diketahui karena tidak ditemukan dokumen kependudukan di sekitar lokasi kejadian.
“Identitas belum diketahui. Selanjutnya dilakukan otopsi di rumah sakit. Jenis kelamin korban adalah perempuan dan masih muda,” tambah Sugiyanto.
Proses identifikasi yang berlangsung di tepi jalan utama sempat menyebabkan arus lalu lintas Malang–Pasuruan tersendat. Banyak pengendara, khususnya pengendara sepeda motor, berhenti untuk melihat langsung lokasi penemuan jasad. Aparat kepolisian terpaksa mengatur lalu lintas agar kemacetan tidak semakin parah.
Warga sekitar mengaku tidak mengenali korban. Dugaan sementara menyebutkan bahwa korban bukan warga Desa Wonorejo maupun wilayah sekitarnya. Hal ini diperkuat oleh keterangan beberapa warga yang berada di lokasi saat proses evakuasi berlangsung.
“Kalau lihat wajahnya, bukan orang sini,” ujar Rokhim, warga Desa Wonorejo.
Saat ini, polisi masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban. Aparat juga membuka kemungkinan adanya unsur kecelakaan maupun tindak pidana, meski belum menyampaikan kesimpulan apa pun. Penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dengan mengumpulkan keterangan saksi di sekitar lokasi.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga, khususnya perempuan muda dengan ciri-ciri mengenakan jaket hoodie hitam, celana abu-abu, serta helm berwarna pink, agar segera melapor ke Polsek Wonorejo atau Polres Pasuruan. Imbauan ini diharapkan dapat mempercepat proses identifikasi dan membantu pengungkapan kasus secara tuntas. []
Diyan Febriana Citra.

