CILEGON – Tragedi kemanusiaan mengguncang ketenangan Perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS) III, Kota Cilegon, Banten, pada Selasa (16/12/2025). Sebuah peristiwa yang diduga kuat sebagai perampokan berujung pembunuhan menewaskan seorang anak berusia sembilan tahun, Muhammad Aksel Putra, putra bungsu pemilik rumah, Haji Maman Suherman. Kejadian ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menimbulkan rasa cemas di tengah warga sekitar.
Peristiwa bermula pada siang hari ketika ayah korban, Haji Maman, tengah berada di tempat kerjanya. Sekitar pukul 14.20 WIB, ia menerima telepon dalam kondisi panik dari anak keduanya yang meminta pertolongan. Merasa ada sesuatu yang tidak beres, Haji Maman segera meninggalkan pekerjaannya dan bergegas menuju rumah.
Namun, setibanya di lokasi, situasi yang ditemui jauh dari dugaan awal. Muhammad Aksel Putra ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan luka tusukan di tubuhnya. Pemandangan tersebut sontak membuat keluarga terpukul dan memicu kepanikan di lingkungan perumahan yang selama ini dikenal aman dan tertutup.
Sejak sore hingga malam hari, aktivitas aparat kepolisian tampak mendominasi kawasan Blok BBS III. Garis polisi dipasang mengelilingi rumah bergaya Eropa-Amerika klasik milik keluarga korban. Sejumlah kendaraan patroli terparkir di sekitar lokasi, sementara petugas lalu-lalang melakukan pengamanan dan penyelidikan. Warga dan kerabat korban tampak hilir mudik, sebagian hanya bisa menunduk lesu di tengah suasana duka yang kian terasa dengan hadirnya karangan bunga ucapan belasungkawa.
Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya membenarkan adanya peristiwa tragis tersebut.
“Betul, katanya terjadi perampokan dan anak dari Pak Haji Maman meninggal dunia,” ujarnya, menggambarkan kepanikan yang menyelimuti warga kompleks.
Hingga Selasa malam, keterangan resmi dari pihak kepolisian masih terbatas. Kapolsek Cilegon, Kompol Firman Hamid, membenarkan adanya korban meninggal dunia akibat luka tusukan.
“Seluruh informasi dan petunjuk yang ada sedang kami dalami untuk mengungkap pelaku dan motif kejadian,” tegasnya.
Pernyataan serupa disampaikan Lurah setempat, Nurul Hadiyati, yang mengonfirmasi adanya peristiwa pembunuhan, namun meminta semua pihak menunggu hasil penyelidikan kepolisian.
“Iya betul (ada pembunuhan), cuma saya belum bisa kasih statement banyak. Kita nunggu informasi dari pihak kepolisian dulu yah,” jelasnya.
Informasi awal yang beredar menyebutkan bahwa kamera pengawas (CCTV) di rumah korban tidak berfungsi saat kejadian, sehingga berpotensi menyulitkan proses pengungkapan pelaku. Meski demikian, aparat memastikan olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan secara menyeluruh untuk mengumpulkan barang bukti dan menelusuri jejak pelaku.
Kasi Humas Polres Cilegon, AKP Sigit Dermawan, dalam pernyataan terpisah hanya mengonfirmasi adanya korban jiwa.
“Iya benar ada korban tewas,” katanya singkat.
Kini, warga Perumahan BBS III masih diliputi rasa takut dan keprihatinan. Tragedi ini menjadi pengingat rapuhnya rasa aman, bahkan di kawasan hunian elit sekalipun. Aparat kepolisian diharapkan dapat segera mengungkap motif dan pelaku peristiwa tersebut agar keadilan bagi korban dapat ditegakkan. []
Diyan Febriana Citra.

