BALIKPAPAN — Dukungan publik dinilai menjadi faktor kunci keberhasilan berbagai program strategis pemerintah daerah, khususnya yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat. Hal itu ditegaskan Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, saat menghadiri Ekspose Akhir Tahun 2025 yang dirangkai dengan peluncuran logo Hari Ulang Tahun ke-129 Kota Balikpapan di BSCC Dome, Senin (22/12/2025).
Dalam agenda tersebut, Hasanuddin menekankan bahwa sinergi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat menjadi fondasi penting untuk menjaga kesinambungan pembangunan daerah. Menurutnya, program pemerintah tidak akan berjalan optimal tanpa dukungan aktif dari seluruh elemen masyarakat, baik dalam bentuk partisipasi maupun pengawasan.
Ia secara khusus menyoroti latar belakang Gubernur Kalimantan Timur yang berasal dari dunia medis. Kondisi tersebut, kata Hasanuddin, memberi nilai tambah dalam merancang kebijakan publik yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup warga.
“Dengan gubernur yang berlatar belakang dokter, harapannya masyarakat juga terinspirasi untuk hidup sehat dan melahirkan lebih banyak profesional di bidang kesehatan,” ujarnya.
Hasanuddin menilai sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas utama pembangunan daerah. Melalui Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jaspol), pemerintah berupaya memastikan layanan kesehatan gratis dapat diakses hingga ke wilayah pelosok Kalimantan Timur. Program tersebut dirancang agar setiap warga memperoleh layanan kesehatan hingga tiga kali dalam satu periode.
“Program ini menjadi bukti kehadiran negara dalam menjamin hak dasar masyarakat di bidang kesehatan,” tegasnya.
Selain kesehatan, perhatian pemerintah juga diarahkan pada aspek keagamaan dan sosial. Hasanuddin mengungkapkan adanya program bantuan haji dan umrah bagi penjaga surau dan masjid, termasuk dukungan keuangan bagi masyarakat dari daerah kecil yang memiliki keterbatasan ekonomi namun berkeinginan menunaikan ibadah.
“Kita membantu dalam bentuk dukungan keuangan agar masyarakat bisa mewujudkan niat ibadahnya,” jelas Hasanuddin.
Di sisi lain, Hasanuddin tidak menutup mata terhadap tantangan fiskal yang dihadapi daerah. Ia mengakui adanya dinamika dan turbulensi keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Meski demikian, ia optimistis tantangan tersebut dapat diatasi dengan penentuan skala prioritas yang tepat, terutama pada program-program pokok yang bersentuhan langsung dengan aspirasi masyarakat.
Dalam konteks pembangunan wilayah, Hasanuddin menilai Kota Balikpapan memiliki posisi yang sangat strategis di Kalimantan Timur. Letak geografis, infrastruktur pendukung, serta perannya sebagai gerbang utama provinsi menjadikan Balikpapan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi regional.
“Meskipun beberapa proyek seperti Nusantara Kedua (NKM) sempat terasa melambat, ke depan bandara NKM akan dibuka untuk umum. Kaltim nantinya memiliki tiga bandara utama, yakni Balikpapan, Samarinda, dan NKM,” ungkapnya.
Ia menambahkan, mulai difungsikannya sejumlah fasilitas olahraga dan infrastruktur publik lainnya menjadi sinyal awal kembali bergeraknya dinamika pembangunan, terutama menjelang tahun 2026.
Dengan komposisi pimpinan DPRD provinsi, DPRD kota, serta jajaran pemerintah daerah yang memiliki kedekatan emosional dengan Balikpapan, Hasanuddin menyatakan optimisme terhadap kelancaran pelaksanaan program pemerintah daerah ke depan.
“Balikpapan adalah tempat saya lahir dan dibesarkan. Rasa cinta terhadap kota ini tidak akan pernah berubah,” tutup Hasanuddin. []
Diyan Febriana Citra.

