ACEH – Aktivitas kegempaan kembali terjadi di wilayah Provinsi Aceh. Kali ini, getaran gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,4 dirasakan di Kabupaten Pidie Jaya pada Selasa (30/12/2025) dini hari. Meski tergolong kecil, peristiwa tersebut menjadi pengingat bagi masyarakat akan potensi gempa yang masih kerap terjadi di wilayah rawan seismik tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi pada pukul 02.43 WIB. Berdasarkan hasil pemantauan sementara, pusat gempa berada di daratan dengan jarak sekitar 29 kilometer arah barat daya dari Kabupaten Pidie Jaya. Lokasi gempa terdeteksi pada koordinat 4,90 Lintang Utara dan 96,03 Bujur Timur, dengan kedalaman sekitar 10 kilometer.
BMKG menjelaskan bahwa gempa tersebut termasuk gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar lokal di wilayah Aceh. Gempa dangkal umumnya lebih mudah dirasakan oleh masyarakat di sekitar pusat gempa, meskipun magnitudonya relatif kecil. Hingga laporan ini disampaikan, belum ada informasi resmi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut.
Sejumlah warga di Pidie Jaya mengaku merasakan getaran singkat yang cukup mengejutkan karena terjadi pada waktu dini hari saat sebagian besar masyarakat masih beristirahat. Namun, getaran dilaporkan berlangsung singkat dan tidak menimbulkan kepanikan berlebihan. Aktivitas masyarakat kembali normal setelah gempa mereda.
BMKG menegaskan bahwa informasi awal terkait gempa bumi bersifat sementara dan dapat mengalami perubahan seiring dengan proses pembaruan data.
“Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” demikian keterangan BMKG di X.
Sebagai wilayah yang berada di jalur pertemuan lempeng tektonik, Aceh memang memiliki tingkat kerawanan gempa yang relatif tinggi. Sejarah mencatat, Aceh kerap mengalami gempa bumi dengan berbagai skala kekuatan, mulai dari gempa kecil hingga gempa besar yang berdampak signifikan. Oleh karena itu, BMKG terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta memahami langkah-langkah mitigasi bencana.
BMKG juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, terutama yang beredar di media sosial. Informasi resmi terkait gempa bumi dan potensi bencana lainnya hanya dikeluarkan oleh lembaga berwenang, salah satunya BMKG.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk memastikan kondisi bangunan tempat tinggal tetap aman dan memenuhi standar ketahanan gempa. Pemerintah daerah bersama instansi terkait diharapkan terus melakukan edukasi kebencanaan kepada masyarakat, khususnya di wilayah rawan gempa seperti Aceh.
Hingga saat ini, BMKG memastikan bahwa gempa bermagnitudo 3,4 tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Meski demikian, kewaspadaan tetap diperlukan sebagai bagian dari kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. BMKG akan terus memantau perkembangan aktivitas seismik dan menyampaikan informasi terbaru kepada masyarakat apabila terjadi gempa susulan atau perubahan data. []
Diyan Febriana Citra.

