41 Hotspot di Kota Baru Kembali Dideteksi

41 Hotspot di Kota Baru Kembali Dideteksi

20131016lahan-terbakar

KOTABARU – Satelit Aqua Terra (Modis) mendeteksi sebanyak 41 titik api atau “hotspot” di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotabaru, Irian Noor, melalui Kasi Penanggulangan Bencana, Sugeng, di Kotabaru, Kamis mengatakan hotspot tersebut terdeteksi Satelit Aqua Terra pada hari Kamis (24/9) sekitar pukul 06.00 WITA.

“Jumlah tersebut naik dibandingkan sehari sebelumnya, yakni, pada Rabu (23/9) di Kotabaru ditemukan enam titik api,” terang Sugeng.

Selain di Kotabaru, secara keseluruhan jumlah titik api di Kalsel juga mengalami peningkatan, pada hari Rabu (23/9) ditemukan 154 titik api, sedangkan pada Kamis 254 titik api.

Hotspot tersebut tersebar di wilayah Kota Banjarbaru 4 titik api, Kabupaten Banjar 40 titik api, Tanah Laut 22 titik api, Kotabaru 41 titik api, Tanah Bumbu 15 titik api, Barito Kuala 52 titik api, dan Tapin 13 titik api.

Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebanyak 25 titik api, Hului Sungai Tengah sebanyak 3 titik api, Hulu Sungai Utara 15 titik api, Balangan 6 titik api, dan Tabalong sebanyak 18 titik api.

Sebelumnya, Irian Noor menegaskan, Kabupaten Kotabaru saat ini dinyatakan darurat bencana kebakaran lahan dan hutan.

“Sebagai salah satu langkah antisipasi, Pemkab Kotabaru membentuk tim terpadu penanggulangan bencana kebakaran, serta membangun posko terpadu di lingkungan sekretariat daerah,” katanya.

Tim terpadu tersebut beranggotakan, jajaran TNI Angkatan Darat, Polres Kotabaru, Dinas Kehutanan, TNI Angkatan Laut, serta satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait lainnya.

Tim akan bekerja di Posko yang efektif mulai dibentuk saat dinyatakan sebagai daerah yang darurat bencana kebakaran lahan dan hutan hingga akhir November 2015.

Diharapkan, dengan dibentuknya Tim dan dibangunnya posko sebagai pusat kegiatan dan pemantauan, peristiwa kebakaran lahan dan hutan di Kotabaru dapat diminimalisir dan tidak membahayakan.

Kegiatan tim akan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, seperti enam unit mobil pemadam kebakaran berkapasitas tinggi, dan tiga unit mobil tangkai suplai berkapasitas masing-masing 5.000 liter.

Selain infrastruktur, sarana dan prasarana yang cukup, tim juga akan didukung dengan sumber daya manusia yang handal dibidangnya, terutama dari BPBD yang sudah terlatih dalam melakukan pemadaman, baik di lingkungan permukiman maupun di daerah kawasan.

“Di Kotabaru tidak ada asap gambut, apabila terjadi kebakaran sifatnya hanya sementara karena langsung bisa dipadamkan. Berbeda apabila asap gambut di mana sulit dipadamkan dan juga berbahaya,” tutur Irian. [] ANT

Serba-Serbi