Anak Pedalaman Kotim Banyak Putus Sekolah

Anak Pedalaman Kotim Banyak Putus Sekolah

SAMBAS, 18/12. TRAFFICKING. Tiga anak berlari melewati jalan utama menuju Pintu Lintas Batas Indonesia-Malaysia di Kecamatan Sajingan, Kabupaten Sambas, Kalbar, Kamis (17/12). Adanya sejumlah permasalahan di daerah perbatasan selain keamanan adalah terjadinya praktek perdagangan manusia (trafficking) pada anak-anak. Hal tersebut dipicu oleh permasalahan keluarga di daerah perbatasan yaitu tidak menentunya penghasilan dan kemiskinan. FOTO ANTARA/Jessica Wuysang/pd/09

KOTAWIRING TIMUR – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Sutik menilai kesadaran masyarakat pedalaman daerah itu masih rendah untuk menyekolahkan anakny

“Saya katakan kesadarannya rendah karena pada umumnya anak di daerah pedalaman Kotawaringin Timur putus sekolah,” katanya di Sampit, Senin (2/11).

Dia mengatakan, sebagian besar para orang tua cukup puas anaknya tamat SD, setelah itu mereka membantu bekerja orang tua berladang atau berkebun.

Selain kurang adanya dukung dari orang tua, alasan ekonomi juga menjadi faktor penyebab anak pedalaman putus sekolah bahkan tidak sekolah.

Menurut Sutik, pemerintah sudah berupaya menyiapkan infrastruktur pendidikan seperti gedung sekolah hingga ke pedalaman, namun sayangnya infrastruktur tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.

“Saya ada menemukan sebuah sekolah di daerah pedalaman yang tidak digunakan sama sekali, bangunan itu dibiarkan kosong karena anak muridnya tidak ada,” katanya.

Berdasarkan keterangan warga yang ditemui, selain tidak adanya anak murid, sekolah tersebut juga tidak memiliki tenaga pengajar memadai.

“Penempatan tenaga pengajar di Kabupaten Kotawaringin Timur juga masih belum mereta, hal itu mengakibatkan sekolah pedalaman kekurangan tenaga pendidik, saya berharap pemerintah daerah dapat segera mengatasi permasalahan ini,” katanya.

Sutik mengatakan, masalah pendidikan merupakan tugas dan tanggung jawab bersama, pemerintah dan penyelenggara pendidikan itu sendiri, termasuk para orang tua.

Sumber daya manusia (SDM) yang rendah dapat menyebabkan kemiskinan, begitu juga dengan kemiskinan mengakibatkan mereka tidak dapat mengenyam pendidikan yang layak.

“Jadi, tugas pemerintah berupaya menyediakan infrastruktur bagi terselenggaranya pendidikan yang layak sebagai usaha meningkatkan kualitas SDM, dan ekonomi masyarakat di pedalaman,” ucapnya.  [] ANT

Serba-Serbi