Bersiasat Untuk Pencak Silat

Bersiasat Untuk Pencak Silat

SUKSES meraih medali terbanyak di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XVI di Kabupaten Paser dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII di Kabupaten Berau bukanlah akhir perjuangan Pengurus Kabupaten Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) di bawah komando Siswo Cahyono.

Pra Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) 2023 dan PON XXI 2024 yang berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) adalah tujuan IPSI Kukar selanjutnya. Sebagai pendekar dari perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Siswo—sapaan akrab wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar—tentu sangat paham apa yang harus dipersiapkan.

Pencak silat merupakan olahraga bela diri dinamis, sehingga perlu strategi dan siasat untuk bisa menang. Prestasi yang dipegang saat ini bisa hilang jika keahlian tak terus diasah. Menjaga stamina dan kondisi, meningkatkan frekuensi pelatihan adalah salah satu cara memenangi pertarungan ke depan. Kualitas ketahanan fisik, taktik permainan dan penguasaan harus terus ditingkatkan.

Bersiasat di pencak silat perlu memperhatikan tiga hal, pertama, tentang poin yang akan dikumpulkan. Mengapa poin? tentu karena yang menentukan pemenang. Poin tertinggi adalah soal teknik, berkisar antara 2-5 poin. Selanjutnya keberhasilan mengunci lawan selama 10 hitungan wasit memperoleh 4 poin. Menjatuhkan lawan dengan teknik yang sah mendapat 3 poin. Tendangan dan pukulan yang sah ke arah area kaki, perut, dada, pinggang kanan kiri, serta punggung akan mendapat 2 dan 1 poin.

Kedua, teknik serangan, mencakup tendangan, tangkisan, mengunci dan teknik guntingan. Ada beberapa teknik tendangan yang perlu terus dilatih dan diterapkan, di antaranya tendangan A, C, T dan melingkar. Untuk tangkisan, teknik yang perlu diasah adalah tangkisan dalam, luar, atas, dan tangkisan bawah.  Teknik mengunci, sedikitnya ada 8 teknik yang harus terus diasah. Untuk teknik guntingan yang perlu dilatih adalah sasaran leher dan dada, yaitu dengan menjatuhkan lawan setelah diapit kedua kaki pesilat dalam bentuk seperti gunting.

Ketiga, taktik bertahan dan menyerang. Dalam bertahan, dikenal ada yang bersifat aktif dan pasif.  Bertahan aktif dilakukan dengan menghindari serangan dan kemudian melakukan serangan kepada lawan. Yang pasif, dilakukan dengan memancing lawan agar melakukan serangan, ini lebih baik dilakukan untuk yang menguasai teknik bantingan. Menurut O’ong Maryono (2017), taktik lain yang juga perlu diasah untuk memenangi pertandingan adalah sikap harimau, harimau samping, harimau belakan, pasang naga, bangau, serangan langsung, dan serangan tidak langsung.

Ada banyak teknik dalam pencak silat, masing-masing perguruan terkadang memiliki teknik khusus. Kuncinya suksesnya adalah latihan secara terus menerus untuk memperlancar penguasaan teknik dan menjaga kondisi kesehatan dan stamina agar tetap prima pada saat seleksi dan saat bertanding. Bravo jawara Kukar! Ditunggu medali emasmu di ajang Pra PON dan PON XXI. []

Advertorial