PROBOLINGGO – Aktivitas tambang di Desa Condong, Kecamatan Gading, Kabupaten Prolingggo menuai kritik masyarakat pengguna akses jalan Pajarakan-Tiris, Krucil, pasalnya di samping mengganggu pengguna jalan yang melintas, parahnya lagi berdebu yang dapat menyebabkan penyakit ISPA (infeksi pernafasan).
Pantauan wartawan Prudensi di lapangan Senin (31/07/2023) pihak penambang acuh dan tidak menghiraukan dampaknya kepada masyarakat dengan adanya akses jalan kelas dua yang dilewati oleh armada tronton yang muatannya 24 sampai 32 ton, sehingga sangat merugikan keuangan negara.
Anehnya dinas terkait bungkam seribu bahasa dan tidak ada tindakan yang serius kepada penambang dan distributor di tambang Desa Condong, Kecamatan Gading. Karena dampak lingkungannya sangat tinggi yang sangat merugikan pengguna akses jalan umum tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo, Hengky Cahjo Saputra saat audensi dengan Rorum Masyarakat Daerah (FORMAD) di kantor dewan pada (26/7), sempat mengatakan bahwa jangan hanya dengan dalih demi proyek strategis nasional (PSN) yaitu pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuangi (Probowangi) kemudian para pengusaha seenaknya melakukan penambangan tanpa mengindahkan aturan yang ada.
“Jangan berdalih demi PSN kemudian aturan yang ada dikesampingkan. Monggo bekerja dan inves di Probolinggo tapi, aturan yang ada dipenuhi,” katanya saat audiensi.
Menurut keterangan warga, aktivitas galian C Desa Condong mengakibatkan banjir, merusak saluran irigasi, longsor, dan juga merusak lahan pertanian. Bahkan banjir di permukimannya itu memburuk hingga dua kali lipat dari sebelum adanya aktivitas tersebut.
“Kalau di wilayah saya, sebagian lahan pertanian kena dampak Debu galian C. Dulu sebelum ada galian C itu paling (banjir) di selokan satu meter, sekarang saluran irigasi sudah dibetulkan, tetapi tetap meluap ke jalan dan ke rumah warga,” ujar warga yang enggan disebut namanya.
Dampak lingkungan yang terjadi akibat galian C ini dikarenakan permukiman warga di Blok Sadahurip, Desa Condong berada di bawah kawasan galian C. Sehingga, potensi limpahan air dan material lainnya akan langsung berimbas pada lahan dan rumah warga. “Saluran irigasi juga kena dampak, ada yang jadi longsor, gorong-gorong ada yang mandek,’’ katanya lagi.
Demikian pula kata Samirin salah satu warga yang melintas di jalan, adanya tambang galian c di Desa Condong sangat mengganggu aktivitas warga pengguna jalan umum dikarenakan ada mobil dam truck dengan muatan melebihi tonase sehingga mengakibatkan kemacetan, saya berharap kepada pemilik tambang galian c harap dipikirkan juga masyarakat supaya sama sama lancar. []
Penulis: Rachmat Effendi | Penyunting: Hadi Purnomo