Nidya Listyono: Penutupan Tik Tok Shop Melindungi UMKM

Nidya Listyono: Penutupan Tik Tok Shop Melindungi UMKM

DPRD KALTIM – Di era digital seperti sekarang, kreativitas pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dituntut agar produknya punya nilai tambah. Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listyono. Pernyataannya menjawab fenomena penutupan TikTok Shop sebagai e-commerce, karena dinilai menggerus usaha kecil. Hal itu disampaikan Nidya Listiyono kepada awak media usai menghadiri Grand Opening S Cafee dan Prodcast Sukri N D’genk di Jalan Untung Suropati, Karang Asam Ulu, Samarinda, baru-baru ini (06/10/2023).

Untuk diketahui, TikTok menyatakan tidak akan memfasilitasi transaksi jual-beli barang di dalam TikTok Shop Indonesia per 4 Oktober 2023. Pengumuman ini dibuat TikTok untuk menindaklanjuti Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik yang direvisi pada 26 September 2023.

Menurut Nidya, kebijakan Kementerian Perdagangan tersebut untuk melindungi para pedagang online yang hari ini merasa omsetnya turun. “Tentunya kepada pengusaha UMKM harus lebih kreatif karena di dunia digitalisasi ruangnya tidak ada batasan,” sambung dia.

Nidya lalu menegaskan, TikTok adalah media sosial dan bukan tempat untuk berjualan. Selama ini, penggunaan TikTok sebagai tempat berjualan telah memberikan dampak kepada pelaku UMKM yang ada di Indonesia, di mana omset mereka menjadi turun. “Dengan adanya pelarangan itu diharapkan omset teman-teman UMKM bisa naik lagi dan tidak menyalahgunakan media TikTok,” ujar politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini.

Menurut anggota dewan dari daerah pemilihan Samarinda ini, sudah banyak e-commerce yang memiliki layanan jualan secara live. Dengan begitu, yang biasa jualan secara live bisa memanfaatkan fitur serupa di e-commerce lainnya. Sedangkan untuk persaingan, harus dibuat data pembanding di lapangan. “Ini sebenarnya masalah persaingan dan untuk melihat persaingan itu sehat atau tidak, tentu banyak variabel yang harus kita uji di lapangan,” tegas Nidya.

Ia pun menyampaikan komitmennya bahwa hingga saat ini pihaknya selalu memberikan dukungan apapun yang berkaitan dengan peningkatan perekonomian masyarakat. “Saya selalu mendorong seluruh pelaku UMKM di Kaltim untuk aktif berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia juga menegaskan agar seluruh pelaku UMKM dapat memperbaiki atau meningkatkan kualitas produksinya, karena kualitas produk yang baik akan mempengaruhi kepercayaan konsumen sehingga mampu bersaing.  “Saya selalu menyampaikan pesan untuk terus meningkatkan kualitas agar bisa bersaing,” tutupnya. []

Penulis: Rian
Penyunting: Dita Allia Meidira

Advertorial Berita Daerah DPRD Prov. Kalimantan Timur