DPRD KALTIM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyampaikan rasa keprihatinannya atas tingginya angka pengangguran di Kota Bontang. Hal itu berkaca dari hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim di kabupaten dan kota di Kaltim per Agustus 2023.
Untuk diketahui Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kaltim Agustus tahun 2023 sebesar 5,31 persen atau setara 103.590 orang. Dikutip dari tabel rilis BPS Kaltim menunjukkan TPT tertinggi terjadi di Kota Bontang yakni 7.74 persen, disusul Kutai Barat 6.16 persen, Balikpapan 6,09 persen dan Kutai Timur 5,93 persen.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim Muhammad Udin mengaku prihatin atas tingginya TPT di Kota Bontang. Sebab banyak perusahaan besar yang menyerap tenaga kerja paling besar mulai mengurangi kegiatan produksinya. Kondisi itu juga diperparah dengan tidak ada industri baru yang dibangun di Bontang. “Kami cukup prihatin karena memang penunjang penyerap tenaga kerja selain PT Pupuk Kaltim ada PT Badak LNG. Akan tetapi karena PT Badak LNG juga sudah tidak optimal untuk beroperasi, bahkan kemungkinan tidak akan aktif lagi,” ujar politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) ini.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kota Bontang, Kutai Timur, dan Berau ini berpendapat, dengan adanya pabrik baru yang beroperasi di Kutai Timur sebenarnya menjadi peluang bagi pencari kerja asal Bontang untuk bekerja di sana. Terlebih jaraknya tidak jauh dari Bontang, namun harus disiapkan terlebih dahulu skill dan budaya kerjanya. “Tetangga Bontang yakni Kutai Timur baru-baru ini telah dibangun pabrik semen dan akan dibangun juga pabrik methanol mungkin memerlukan tenaga kerja paling banyak. Kami berharap bahwa Pemerintah Kota Bontang bisa menyiapkan tenaga kerjanya untuk bekerja di luar Bontang,” kata Udin, sapaan akrabnya, kepada media ini usai mengikuti rapat Paripurna ke-40 DPRD Kaltim di Gedung Utama Kompleks perkantoran DPRD Kaltim. Jalan Teuku Umar, Samarinda, Rabu (08/11/2023).
Dia pun mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada pemuda Kota Bontang untuk memberikan nilai lebih bagi tenaga kerja dari Bontang. Tujuannya agar dapat bersaing dalam mencari pekerjaan di dalam maupun di luar Bontang, mengingat di Bontang tidak ada lagi perusahaan yang baru. “Melihat tidak banyaknya lagi industri yang ada di Bontang kita berharap Pemerintah Kota Bontang punya inisiatif. Mungkin memberikan pelatihan skill dan memberikan edukasi kepada anak-anak kita supaya bisa bekerja di Bontang maupun di luar Bontang,” tutup anggota dewan kelahiran Tanjung Jone, 10 Maret 1988 ini. []
Penulis: Riyan
Penyunting: Dita Allia Meidira