DPRD KALTIM – Yusuf Mustafa, Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mewakili institusinya di acara peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek pembangunan Bandar Udara (Bandara) Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu (01/11/2023).
Yusuf Mustafa satu-satunya wakil rakyat di ‘Gedung Karang Paci’ yang hadir mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Tohir, dan Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik. Yusuf Mustafa tampak berdiri di samping menteri, terlihat juga bersalaman dan berbincang dengan presiden dan menteri yang hadir.
Diwawancara para pewarta di sela-sela acara groundbreaking, Yusuf Mustafa menyambut baik kehadiran bandara tersebut, juga takjub dengan rencana luas areal bandara. “Berarti kita ada bandara baru lagi yang ada di IKN ini untuk mendukung kegiatan IKN, intinya di situ. Karena biar bagaimanapun, dengan luas 347 hektare, luasnya sangat luar biasa,” ujar politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini.
Menurutnya, arah pembangunan ini bukan untuk satu atau dua tahun melainkan lima puluh tahun ke depan. Karena nantinya dari bandara ini akan banyak dihadiri oleh pejabat-pejabat negara. “Mengenai sektor ekonomi, akan bergerak juga ini, khususnya dalam sektor pariwisata akan bergerak juga dengan adanya IKN ini. Dan kita sangat mendukung dengan adanya bandara ini,” ujar wakil rakyat kelahiran Balikpapan, 15 Maret 1959. Ia berharap dengan adanya IKN dapat meningkatkan geliat ekonomi dan menyerap banyak tenaga kerja khususnya untuk tenaga kerja lokal atau tenaga kerja dari Kaltim. “Karena Kaltim mendukung, dengan adanya ibu kota, harapan kita bisa menggeliat ekonomi, menyerap tenaga kerja khususnya untuk putra-putra Kaltim,” pungkasnya.
Presiden Joko Widodo dalam sambutan sebelum mengatakan, kehadiran Bandara IKN sangat penting untuk menunjang mobilitas kegiatan di IKN. Sekaligus juga konektivitas mendukung pelayanan pemerintah. “Kehadiran bandara ini sangat penting mengingat semakin banyaknya kegiatan di IKN, semakin banyaknya mobilitas orang dan juga barang dari dan menuju ke IKN. Bandara IKN ini merupakan bandara khusus yang digunakan untuk mendukung pelayanan kegiatan pemerintah di IKN dan mendukung konektivitas di IKN,” kata Presiden.
Ia menyebut, bandara ini memiliki luas 347 hektare dengan landasan pacu 3.000 meter dan lebar 45 meter, serta terminal seluas 7.350 meter persegi. Dan diharapkan bandara ini akan membuat kawasan IKN semakin terbuka konektivitasnya. Presiden Joko Widodo meyakini, adanya bandara ini dapat meningkatkan daya saing IKN serta mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengakselerasi pembangunan IKN. “Saya yakin bandara IKN ini akan meningkatkan daya saing IKN, competitiveness, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong pengembangan potensi di daerah dan mengakselerasi pembangunan IKN yang sedang kita proses,” ucapnya. []
Penulis: Riyan
Penyunting: Dita Allia Meidira