DPRD KALTIM – Nidya Listiyono, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) di Angkringan Punakawan, jalan Wijaya Kusuma XII, Air Hitam, Samarinda, Sabtu (25/11/2023). Saat menjadi narasumber dalam Sosbang Tiyo, sapaan akrabnya, mengatakan generasi muda di masa yang akan datang dapat terus membangun Indonesia berlandaskan rasa cinta tanah air dan cinta Pancasila.
“Harus cinta tanah air dan cinta Pancasila, serta jangan lupa sopan santun saya selalu menkritisi anak muda kita supaya kita selalu menjaga sopan santun kepada orang tua, orang yang lebih tua dari pada kita, dan guru kita itu yang kadang kita lupa,” ujar politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan Samarinda ini menjelaskan, sopan santun kerap dianggap sepele oleh sebagian generasi muda karena mereka merasa kalau sudah menjadi atau memiliki gelar maka orang lain akan menghormatinya anggapan itu keliru kenyataannya perusahaan selalu menerima pekerjanya juga melihat dari sikap dan etikanya. “Itu kelihatannya sederhana banyak orang merasa pintar dan cerdas secara IQ (Intelligence Quotient, red) tapi jongkok pada saat bicara EQ (Emotional Quotient, red) ini yang kemudian perlu kita jaga bersama karena kalau orang pintar lalu tidak sopan tidak dipakai orang,” kata pria kelahiran Madiun, 29 September 1980 ini.
Dia juga menekankan empat pilar kebangsaan yang dimaksud Nidya Listiyono itu adalah Pancasila, Undang Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bineka Tunggal Ika. Ia menyebut keempat konsensus kebangsaan itu wajib dikenalkan kepada generasi penerus bangsa. “Bagaimana menumbuhkan rasa nasionalisme, memperkuat wawasan kebangsaan kita di sana ada empat pilar kebangsaan di antaranya Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bineka Tunggal Ika,” ungkap Tiyo.
Dalam kegiatan Sosbang kali ini juga hadir narasumber dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim Fatimah Waty dan dihadiri puluhan warga dari Rukun Tetangga (RT) 16, tokoh masyarakat di lingkungan Kelurahan Air hitam, serta anggota Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kaltim. []
Penulis: Riyan
Penyunting: Dita Allia Meidira